Poskaltim.id, Samarinda — Fasilitas pondok pesantren yang ada di Provinsi Kalimantan Timur masih memerlukan perhatian. Mudahnya masyarakat baik perorangan maupun kelompok membentuk pesantren, menjadikan pondok pesantren tidak memiliki standar fasilitas yang sama dan memadai.
Ketua Pansus DPRD Kaltim Pembahas Ranperda tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Pondok Pesantren Mimi Mariami BR Pane mengatakan, jika fasilitas di banyak pesantren di Kaltim perlu adanya penambahan.
Apalagi, ujarnya jika melihat Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Jawa Barat yang telah ia dan rekan kerjanya di DPRD Kaltim melakukan kunjungan lapangan.
Kunjungan tersebut Pansus berharap dapat mendapatkan wawasan lebih baik tentang pengelolaan pendidikan pesantren yang sukses, seperti Pesantren Al-Bahjah, untuk diterapkan di wilayah Kaltim.
“Hal ini akan menjadi gambaran kami kedepannya. Soal fasilitas pesantren di Kaltim, itupun akan menjadi perhatian kami untuk menjadi poin diskusi berikutnya, sebab wewenangnya ada di pusat,” ungkap Mimi, Minggu (22/10/2023).
Hal ini akan jadi perbandingan kondisi pesantren di Kaltim yang kemungkinan masih ada yang kurang memadai dalam hal fasilitasnya.
Pansus melakukan kunjungan bertujuan melakukan studi komparatif dan mendapatkan informasi terkait pengembangan pendidikan serta prosedur yang diterapkan di Pesantren Al-Bahjah di bawah asuhan Buya Yahya.
“Pesantren Al-Bahjah tidak berafiliasi dengan ormas manapun. Pihak pesantren juga tidak memakai program pemerintah seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pesantren (BOP) melainkan menggunakan dana jamaah,” jelas Mimi.
Politisi PPP Kaltim tersebut juga berharap pengalaman dari pondok pesantren Al-Bahjah dapat memberikan masukan yang berguna untuk diterapkan di Provinsi Kaltim.
“Kami ingin tahu terkait mekanisme sehingga bisa menjadi masukan dan bisa diterapkan di Provinsi Kaltim,” tegas Mimi.
Dijelaskannya dalam hal tenaga pengajar, Ponpes Al- Bahjah memberikan gaji dalam bentuk “uang barokah” dan menyediakan fasilitas tambahan untuk semua tenaga pengajar, termasuk fasilitas wifi di pesantren.
“Pesantren Al-Bahjah di bawah bimbingan Buya Yahya berfokus dalam mengelola sekolah formal berbasis boarding school dari mulai jenjang SD sampai SMA,” ujarnya. (Eng/Adv/ DPRD Kaltim)