Poskaltim.id, PENAJAM PASER UTARA — Saat ini, pembangunan kontruksi begitu masif terjadi di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), salah satunya adalah Rumah Susun (Rusun) Polda Kaltim di Desa Sukaraja. Pembangunan sarana – prasaran ini ditujukan untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pembangunan Rusun ini melibatkan masyarakat sekitar dan pembangunan konstruksi harus menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat SMK3 sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi.
Penerapan SMK3 pada proyek konstruksi oleh pihak kontraktor dilakukan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Sangatlah penting bagi para pekerja bangunan, terutama tukang-tukang, untuk memahami secara teoritis betapa pentingnya menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja, terutama dalam konteks Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada pekerjaan konstruksi.
Berdasarkan survei lapangan masih banyak masyarakat lokal yang belum pernah mengikuti pelatihan atau pendidikan secara khusus mengenai penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dalam melaksanakan pembangunan.
Menanggapi hal tersebut, sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri, yang berlokasi di Kalimantan Timur, Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelatihan dan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya penerapan K3 dalam bidang konstruksi.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Pengadian Masyarakat Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda, yaitu Bernardo Sandrini Salasa, ST.,MT, Ir. Sujiati Jepriani, ST, M.Eng dan Yudi Pranoto,ST.M.Eng. Pelatihan digelar pada Minggu, 10 November 2024 bertempat di Proyek Pembangunan Rusun Polda Kaltim T-1800, di Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kab. PPU.
Peserta pelatihan dibekali dengan teori tentang metode kerja, Pengenalan K3, Pengenalan Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD) serta cara penggunaan APD dan APK oleh instruktur dari Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda , kemudian peserta mencoba praktek memasang APK dan menggunakan APD.
Kegiatan ini berjalan dengan baik dan yang mengikuti kegiatan pelatihan dengan sangat antusias. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami memperololeh pengatahunan yang dan kesedaran yang baru untuk menggunakan alat pelindung diri dan memasang alat pelindung kerja,” ujar Edi salah satu peserta pelatihan.
Menurut Ketua Pelaksana, Bernardo Sandrini Salasa, ST., MT kegiatan diarahkan untuk memberikan pelatihan tentang K3 pekerjaan konstruksi untuk para tukang/pekerja bangunan khususnya pembangunan rusun Polda Kalimantan Timur yang ada di Desa Sukaraja, Sepaku.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi dan motivasi kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan SMK3 pekerjaan konstruksi. Mendapatkan umpan balik dan masukan lain bagi institusi dan Meningkatnya pemahaman tentang metode kerja dan K3 pekerjaan konstruksi bagi pekerja bangunan di Desa Sukaraja, Sepaku,” jelasnya. (adv)