Fraksi PKS DPRD Kaltim Tegaskan Pendidikan Karakter Untuk Hilangkan Kasus Bullying

Poskaltim.id, Samarinda —  Kasus bullying atau perundungan di kalangan pelajar di banyak sekolah di Indonesia, menjadi perhatian Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  DPRD Provinsi Kaltim.

Kasus perundungan pelajar juga terjadi di beberapa kota di Indonesia, misalnya saja di Balikpapan dan Samarinda. Perundungan ini tidak saja bisa mengancam jiwa seseorang anak tetapi juga masa depannya kelak karena trauma yang mendalam pada mental.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim, Ali Hamdi memberikan pandangannya, terkait cara mengatasi permasalahan perundungan atau bullying dengan salah satunya memperbaiki akhlak siswa.

Menurutnya akhlak seorang pelajar dapat ditanamkan sejak dini melalui berbagai cara salah satunya adalah pendidikan karakter yang kuat baik dari sekolah maupun lingkungan sekitarnya.

“Memperbaiki akhlak siswa, pendidikan karakter benar-benar (harus) diaplikasikan,” ujarnya ketika dimintai keterangan bagaimana menekan angka perundungan pelajar, pada Senin (23/10/2023).

Ali Hamdi juga menyarankan agar anak-anak mempunyai teladan baik untuk dicontoh. Misalnya saja meneladani sikap Rasulullah SAW yang bijak, dalam mengajarkan menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.

“Bagaimana kita bisa meneladani beliau, akhlaknya, cara beliau menghargai seseorang lain. Ini yang harus diterapkan kepada anak-anak kita. Rasulullah juga berpesan hormati yang tua, sayangi yang lebih muda,” jelasnya.

Menurutnya, perilaku bullying atau perundungan memiliki dampak serius yang dapat merusak mental dan karakter anak dan mengakibatkan hilangnya kepercayaan diri, rasa minder, bahkan membuat anak malas masuk sekolah karena trauma.

Bullying merupakan budaya negatif yang harus dihilangkan, karena kalau tidak ada penanganan sejak dini, bisa berlanjut hingga dunia kerja dan merugikan lingkungan sekitar.

Jika terjadi pada dunia pendidikan, bullying berakibat ke prestasi akademik siswa, berdampak pada depresi, gangguan mental, penurunan daya serap otak, dan kegagalan fokus belajar.

Seluruh pihak, termasuk orang tua, pemerintah, masyarakat, dan sekolah, diingatkan Ali Hamdi agar berperan aktif dalam mencegah bullying.  Perlu secara kolektif mencegah dan menghentikan perilaku perundungan ini.

Menurutnya, lembaga pendidikan harus menjadi lingkungan yang bebas dari perilaku perundungan sehingga tanggung jawab terhadap masalah ini bukan hanya tanggung jawab guru saja melainkan tanggung jawab bersama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat.

“Dengan perbaikan akhlak siswa dan kesadaran kolektif, diharapkan kasus bullying atau perundungan dapat diminimalisir dan akhirnya dihapuskan dari lingkungan pendidikan,” tegasnya.(Eng/ Adv/DPRD Kaltim)

 

About Redaksi

Check Also

APBD 2024 Rp 20 T, Syafruddin Minta Pemprov Kaltim Optimalkan Pembangunan Secara Maksimal

Poskaltim.id, Samarinda — Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim di 2024 yang menyentuh …

Syafruddin Nilai Pemprov Kaltim Belum Maksimal Kelola Pariwisata

Poskaltim.id, Samarinda — Anggota DPRD Kaltim, Syafruddin, menilai kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim (Dispar Kaltim) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *