Poskaltim.id, Samarinda — Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Ely Hartati Rasyid meminta pemerintah daerah untuk memetakan kabupaten produsen pangan di Kaltim.
Ia bahkan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas produk pangan untuk persiapan menghadapi keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
Hal tersebut disampaikannya sebagai bentuk perhatian khusus terhadap hadirnya IKN yang akan ditempati penduduk yang bermigrasi dari Jakarta dan sekitarnya ke Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam paser Utara (PPU).
“Menghadapi tantangan baru Kaltim sebagai penyangga IKN, tentu banyak sektor yang perlu diperhatikan, salah satunya kebutuhan pangan masyarakat. Saat ini kebutuhan pangan Kaltim masih bergantung pada luar daerah seperti Sulawesi Selatan dan Jawa.,” ucapnya pada Selasa (19/11/2022).
Ditambahkannya, lumbung pangan Kaltim seperti Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), PPU dan Paser selama ini telah menjadi penyangga kebutuhan pangan, terutama padi. Sedangkan produk hortikultura dipasok dari Kabupaten Kukar karena sayur mayur asal Kukar memiliki kualitas baik.
“Kukar seharusnya bisa menyiapkan untuk proses pangan Kaltim, begitu juga dengan daerah lain yang memiliki potensi masing-masing untuk dikembangkan,” ujarnya.
Kemudian ada Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar) memiliki hasil perkebunan yang berkualitas sehingga perlu dikembangkan melalui bantuan pemerintah. Produk dari kedua kabupaten ini yaitu kakao, karet, dan sebagian kelapa sawit.
Kabupaten Kubar juga menjadi produsen buah-buahan musiman seperti rambutan dan durian. Bahkan Kota Balikpapan juga menjadi menyumbang buah-buahan seperti pepaya, salah, jambu biji hingga semangka dan melon.
Sementara itu untuk perikanan sungai, di Kabupaten Kukar menjadi penyumbang terbesar ikan-ikan sungai di Kaltim. Sedangkan produksi ikan laut dihasilkan oleh Kota Balikpapan, PPU, Paser hingga dari Kota Bontang dan pesisir Berau.
“Potensi daerah harus bisa dilihat, ditata dan dikembangkan pemerintah berdasarkan keunggulannya agar kesiapan Kaltim menyambut penduduk baru IKN tidak terhambat karena terbatasnya cadangan pangan,” ujarnya. (Qiqi/Adv/DPRDKaltim)