Deputi Bidang Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KKIAN) Lembaga Administrasi Negara, DR Triwidodo Wahyu Utomo

Tri Widodo : Pelatihan Jangan Dianggap sebagai Syarat Formalitas Menduduki Jabatan

Poskaltim.id, Samarinda –Deputi Bidang Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KKIAN) Lembaga Administrasi Negara, DR Tri Widodo Wahyu Utomo mengharapkan peserta pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII tahun 2020 tidak menganggap pelatihan ini sebagai syarat formalitas untuk menduduki jabatan saja.

Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian sangat penting dalam strategi nasional untuk memperkuat kualitas birokrasi yang berujung memperkuat kualitas pelayanan publik.

“Sebuah pelatihan adalah proses perjalanan spiritual dari seseorang dari kondisi tertentu kepada kondisi yang lebih baik. Pelatihan jangan hanya dipersepsikan untuk mendapatkan ilmu-ilmu baru, pengetahuan baru atau hanya sekedar mengubah perilaku,” tegas Tri Widodo saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII tahun 2020 secara virtual, pada Rabu, (15/7).

Tri Widodo mengatakan belajar bukan hanya untuk mengetahui dan untuk menyimpan memori tentang apa yang dipelajari,  tetapi proses pembelajaran pada hakekatnya adalah untuk menjadikan seseorang lebih baik,  lebih bijak dan lebih terbuka serta dapat menerima realita, bahwa pemahaman seseorang mungkin akan berbeda dengan kenyataan.

Deputi Bidang Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KKIAN) Lembaga Administrasi Negara ini berpesan, bahwa seluruh peserta pelatihan adalah seorang pemimpin transformasi nasional.

Ia juga mengilustrasikan seluruh peserta sebagai tokoh wayang Tetuko yang sakti sejak lahir namun terus digembleng di kawah Chandradimuka, sehingga kelak saat dewasa menjadi Gatot Kaca yang perkasa.

“Sama seperti saat ini, saya mengibaratkan seluruh peserta sebagai bayi Tetuko yang digembleng dalam kawah Candradimuka. Peserta akan menghadapi sesuatu yang tidak mengenakkan seperti mengerjakan tugas dan proses yang bermacam-macam. Hingga seluruh peserta menyerap seluruh ilmu yang  diberikan oleh narasumber dan widyaiswara dan lain-lain,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) Samarinda, DR Mariman Darto mengatakan metode dalam pembelajarannya akan menggunakan metode blanded learning yang menggabungkan pembelajaran virtual atau daring dan classical, tanpa mengurangi kualitas pelatihan dan pembelajaran.

Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD) di Samarinda, DR Mariman Darto saat memberikan sambutan pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII, pada Rabu, 15 Juli 2020.

Dalam laporannya, Mariman menjelaskan asal instansi peserta yang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan  Nasional Tingkat dua Angkatan XII ini adalah  dari Kejaksaan Agung sebanyak 3 orang, Pemprov Kalimantan Timur 5 orang, Pemprov Kalimantan Utara 1. Sedangkan pemerintah kota diikuti Pemkot Balikpapan 8 orang, Pemkot Tarakan 5 orang dan Pemkot Tanjung Pinang mengirmkan 3 peserta.Untuk Pemerintah kabupaten diikuti oleh Pemkab Kutai Barat 6 orang, Berau 3 orang, Kutai Timur 1 orang, Kutai Kartanegara 3 orang, Malinau 5 orang, Kabupaten Lamandau 7 orang, Kabupaten Melawi 1 orang, Kabupaten Sintang 4 orang, Kabupaten Rejang Lebong 1 orang, dan Kabupaten Tanah Datar sebanyak 1 orang.(Yuliawan Andrianto)

About Redaksi

Check Also

Wujudkan Hunian ASN yang Nyaman dan Berkualitas: IKN Gelar Penjajakan dengan Badan Usaha Sektor Perumahan

Poskaltim.id, Jakarta —  Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengadakan kegiatan Penjajakan Minat Pasar terkait Proyek …

Rakernas XI FKPT 2024 Angkat tema Bersatu Melaju untuk Indonesia Maju

Poskaltim.id, Jakarta –  Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional Forum Koordinasi Pencegahan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *