Poskaltim.id, Bontang – Perusahaan minyak kelapa sawit di Kalimantan Timur berhasil menembus pasar Cina untuk produk RBD (Refined Bleached Deodorized) Palm Stearin sebanyak 12.000 ton dan RBD Palm Olein sebanyak 3.000 ton. Dua produk ini tercatat memiliki nilai ekonomis sebesar Rp117 miliar dan merupakan ekspor perdana ke Cina yang diproduksi di Kota Bontang, Kaltim, pada Sabtu, 15 Agustus 2020.
Kepala Karantina Pertanian Samarinda, drh Cahyono dalam rilisnya, Selasa (18/8) mengatakan, selama ini minyak kelapa sawit asal Kaltim hanya dilalulintaskan secara antar area saja, tetapi berkat adanya Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks), kini minyak kelapa sawit RBD Palm Strein dan RBD Palm Olein, sudah menjadi komoditas ekspor.
“Kebijakan Gratiek ini dideklarasikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan sudah disosialisasikan kepada petani maupun para pengusaha bergerak di sektor pertanian untuk mendorong potensi-potensi ekspor yang ada di Kaltim. Makanya Kaltim mampu ekspor minyak kelapa ke Cina,” ujar drh. Cahyono.
Menurut Cahyono, keberhasilan produk kelapa sawit berupa minyak sawit asal Kaltim ini menembus pasar Cina merupakan pencapaian penting, karena negara Cina menerapkan persyaratan yang sangat ketat untuk dapat mengisi pasar mereka.
Sejumlah persyaratan eksportir harus dipenuhi, dintaranya harus memenuhi persyaratan Import Health Standar (IHS) dan ketentuan ini harus dipertahankan agar kontrak ekspor dapat berkelanjutan dan meningkat.
Lebih lanjut Cahyono menerangkan, untuk mendukung Gratieks Karantina Pertanian Samarinda melakukan percepatan pelayanan tindakan karantina dan juga secara rutin memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari dan SPS Measure, sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.
Dijelaskan, tidak hanya minyak kelapa sawit, dengan adanya Gratieks Karantina Pertanian Samarinda juga rutin setiap bulannya melayani sertifikasi ekspor produk kelapa sawit lainnya berupa PKE (Palm Kernel Expeller) dan cangkang kelapa sawit.
Berdasarkan data Indonesian Quarantine Full Automation System (IQFAST) Karantina Pertanian Samarinda, permohonan sertifikasi untuk ekspor PKE dan cangkang kelapa sawit meningkat signifikan.
Selama semester I tahun 2020 sebanyak 14,4 ribu ton PKE dengan nilai ekonomis Rp64,8 miliar, dan cangkang kelapa sawit sebanyak 3,9 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp5,9 miliar.
Sedangkan selama tahun 2019, tercatat PKE hanya 5,9 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp26,7 miliar dan cangkang kelapa sawit tidak ada permohonan sertifikasi.(Yuliawan Andrianto/Foto: Istimewa)