Poskaltim.id, Samarinda — Ketua Fraksi PKB DPRD Kaltim Syafruddin memberikan masukan jika Pemerintah Provinsi Kaltim serius dalam pengembangan dan pengelolaan sektor pariwisata.
Dalam lima tahun kepemimpinan Isran-Hadi, mereka bertekad menjadikan sektor pariwisata sebagai gerbong ekonomi baru masa depan yang berpotensi akan menggantikan sektor migas dan penggalian.
“Jika ingin serius mengembangkan sektor pariwisata, maka pengelolaan infrastruktur penunjang pariwisata seperti jalan maupun jembatan harus lebih banyak dibangun,” ujarnya seperti dikutip dari laman DPRD Kaltim pada Rabu 98/11/2023.
Ditambahkannya, ketika sektor pariwisata dikelola dengan serius maka akan berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menjadi peluang bagi Kaltim agar pariwisata Kaltim lebih dikenal selain Bali.
“Lihat saja lima tahun kepemimpinan Isran Noor-Hadi Mulyadi nggak ada memberikan perhatian khusus pariwisata padahal habisnya batu bara, habis minyak itu semua kan sumber alternatifnya pariwisata,” tegasnya.
Menurut Wakil Ketua Komisi III tersebut, Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Pariwisata perlu memikirkan dan menyiapkan solusi alternatif untuk menunjang sumber-sumber pendapatan daerah.
“Khusus Dinas Pariwisata harus ada kesungguhan jadi ketika habisnya batu bara, minyak, kayu, ya pariwisata menjadi salah satu sumber pendapatan yang sangat potensial, tapi sepanjang dikelola, sepanjang dibangun secara serius dan sungguh-sungguh,” terangnya.
Syafruddin menjelaskan bahwa anggaran untuk pembangunan sektor pariwisata cukup memadai sehingga perlu dimaksimalkan dengan baik. Sehingga perlunya koordinasi dan sinergitas dengan Organisasi Perangkat lainnya.
Ia pun menekankan agar ke depan pemerintah lebih serius dan sungguh-sungguh untuk membangun dan mengembangkan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan asli daerah yang alternatif.
“Ya kan Kaltim ini memiliki modal kawasan pariwisata yang bisa kelola, bisa dijadikan wisata yang lebih menarik tapi sayang jika tidak diseriusi pengembangannya,” ucapnya. (Rol/adv)/DPRDKaltim)