Poskaltim.id, Lembata, NTT — Gunung Api Ele Lewotolok yang terletak di Lewotolok Amakaka, Lamagute, Kecamatan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi Senin dinihari (30/6/2025) pukul 01:59 WITA.
Petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Ili Lewotolok, Fajaruddin M. Balido menjelaskan tinggi kolom letusan teramati ± 400 meter di atas puncak (± 1.823 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 39 detik,” ujarnya.
Gunung Ile Lewotolok atau yang kerap disebut Ile Ape merupakan salah satu gunung berapi dengan status aktif. Mengutip dari laman esdm.go.id, gunung yang memiliki ketinggian 1.455 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terletak di Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT.
Untuk mencapai ke gunung yang pernah erupsi serupa pada Maret dan Mei 2023, perlu melakukan perjalanan yang ditempuh dengan jarak sekitar 15,5 kilometer dan waktu kurang lebih 27 menit jika dari Bandara Wunopito melalui rute Jalan Ring Ile Ape.
Gunung Api Ili Lewotolok saat ini berada pada tingkat aktivitas Level II (Waspada). Untuk itu, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok, maupun pengunjung, pendaki, atau wisatawan diminta ttidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
“Masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok,” ujarnya.
Masyarakat di sekitar GunungIli Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara diminta tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok, maupun pengunjung, pendaki, atau wisatawan, serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
“Waspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok, diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan.(rls/mn)