Poskaltim.id, Lombok – Setiap tamu yang berkunjung ke pusat kerajinan gerabah UD Berkat Sabar yang berada di Kampung Gerabah Banyumulek Lombok, selalu diperkenalkan dengan “Kendi Maling”. Kendi Maling adalah kerajinan gerabah yang berbentuk teko air minum, namun kendi ini memiliki keunikan berbeda dengan teko-teko tanah lainnya.
Kendi Maling, diisi air tidak dari atas atau kepala teko melainkan diisi dari bawah teko yang berlubang. Pun begitu air dalam kendi tidak mudah tumpah melalui mulut kendi. Proses “penipuan” inilah yang menyebabkan kendi ini kerap disebut Kendi Maling.
Pemilik usaha gerabah Berkat Sabar, Haeniatun yang menerima rombongan Capacity Building (CB) Wartawan Bank Indonesia Kaltim pada Kamis (5/12/2024) menjelaskan produk kerajinan tanah liat yang dibakar ini penjualannya telah menembus pasar mancanegara. Sehingga banyak warga di Banyumulek menekuni kerajinan gerabah yang hasilnya disetor kepada pengumpul untuk dibakar secara bersama-sama.
Produk yang ditawarkan di Usaha Gerabah Berkat Sabar mulai dari puluhan ribu hingga gerabah besar berharga puluhan juta. Mulai dari asbak rokok atau gerabah kura-kura mini berharga Rp35 ribu hingga gerabah berbentuk vas dengan tinggi lebih dari 1 meteran. Ada ratusan jenis gerabah yang dipajang mulai dari kendi maling berbagai ukuran, vas bunga, asbak rokok, gelas dan piring hingga peralatan dapur dan aneka hiasan ruang tamu.
Menurut Haeniatun, pengunjung umumnya menyukai hiasan untuk ruang tamu seperti tempat permen, asbak rokok, tatakan gelas, hingga vas bunga. Namun, wisatawan mancanegara umumnya menyukai gerabah yang dibalut kearifan lokal seperti penggunaan hiasan asli Lombok, penggunaan rotan hingga aneka satwa.
Ia juga menjelaskan jika produk gerabahnya dapat dikirim antar pulau bahkan kerap dikirim ke mancanegara. “Kami dapat mengemas barang yang dibeli secara aman agar dapat dikirim ke luar pulau. Jadi banyak juga wisatawan yang tidak membeli secara langsung namun memesannya kemudian,” ucapnya.
Menariknya di tempat ini, pengunjung tidak saja diharapkan membeli produk yang dipajang. Namun, pengelola mengajak para pengunjung untuk belajar membuat aneka jenis barang sederhana mulai dari proses pembentukan tanah liat yang diputar oleh kayu bulat. Setelah barang yang dibuat pengunjung jadi, pemilik usaha gerabah biasanya mempersilahkan hasil karyanya untuk dibawa pulang.
“Banyak pengunjung yang suka mencoba membuat aneka barang sederhana. Waktu pembuatannya tak lebih dari 10 menit. Hasilkan kami persilahkan tamu untuk membawa pulang sebagai kenang-kenangan,” tutup Haeniatun.
Acara CB Wartawan Bank Indonesia Kaltim berlangsung sejak Rabu (4 Desember) hingga Jumat (6 Desember) 2024 dengan jadwal yang padat. Misalnya saja di hari pertama langsung diisi dengan diskusi tentang Disrupsi Media.
Hari kedua mengunjungi desa gerabah Banyumulek, mengunjungi Desa Wisata Bilebante di dan mengunjungi sirkuit Internasional Pertamina Mandalika seta malamnya kembali melangsungkan diskusi ekonomi terkini dengan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto dan didampingi Kepala BI Provinsi Nusa Tenggara Barat, Berry Arifsyah Harahap.
Pada hari ketiga wartawan yang dibawa BI Kaltim ini mengunjungi pusat kerajinan kaos Exotic dan pusat Oleh-Oleh Khas Lombok, yaitu Toko Lestari dan makan siang di RM Ayam Taliwang Ayam Nyaman.(yull)