Poskaltim.id, Samarinda – Pemerataan jumlah koleksi buku antara di wilayah perkotaan dan pedesaan masih belum seimbang dan merata. Hal ini memicu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kaltim (DPK Kaltim ) mencari berbagai cara agar pemerataan jumlah buku dan judul buku dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kepala DPK Kaltim, Muhammad Syafranuddin memastikan pihaknya akan merespon permintaan masyarakat yang ada di kabupaten/kota atas permintaan buku untuk menambah koleksi perpustakaan kampung atau desa.
Hal itu disampaikannya setelah menerima usulan dari warga yang bermukim di Kampung Nelayan, Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, beberapa waktu lalu (Selasa/ 21/3/2023).
“Program bantuan buku tersebut menang ada. Silakan desa atau kampong berkirim surat permohonan kepada DPK Kaltim agar jika ada bantuan akan kami prioritaskan untuk dialokasikan bukunya,” ujarnya.
Menurut Syafranuddin yang akrab disapa Ivan ini menjelaskan karena Kelurahan Manggar dan Lamaru banyak nelayan dan sektor kelautan, maka akan kami kirim bukunya terkait bidang perikanan dan kelautan, selain buku-buku lainnya. Tetapi akan lebih banyak buku tentang kelautan dan perikanan,” ujarnya.
DPK Kaltim, ujar Syafranuddin sedang gencar mensosialisasikan program peningkatan literasi masyarakat di seluruh wilayah Kaltim, termasuk pembentukan perpustakaan desa atau kampung di setiap kecamatan di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
Diakuinya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi DPK Kaltim dalam pengadaan dan penyaluran buku-buku tersebutm diantaranya keterbatasan anggaran untuk pengadaan buku. Sehingga, ujarnya, masih diperlukan dukungan semua pihak baik pemerintah kabupaten/kota, perusahaan swasta bahkan partisipasi masyarakat dalam wakaf buku.
DPK Kaltim, ujar Syafranuddin juga membuka ruang bagi masyarakat, instansi pemerintah dan swasta maupun organisasi yang akan mewakafkan koleksi buku-bukunya, untuk membantu perpustakaan desa atau kampung ini.
Dari hasil buku yang diwakafkan tersebut, selanjutnya DPK Kaltim akan melakukan penyortiran sebelum nantinya didistribusikan ke perpustakaan yang ada di kabupaten/kota.
“Kami memang galakkan yang namanya sumbangan buku dari masyarakat, yang kami himpun, kami sortir. Jika tidak ada di data kami, maka buku akan kami simpan sementara, tapi jika sudah ada datanya, maka akan kami serahkan, distribusikan ke daerah lain. Jadi memungkinkan menggandeng komponen masyarakat untuk membantu perpustakaan kampong ini,” terangnya.
Untuk perpustakaan desa atau kampong ini pun tidak hanya terpaku pada sektor unggulan di desa tersebut saja. Namun bantuan buku yang disalurkan juga memperhatikan kebutuhan literasi anak-anak, baik buku pelajaran sekolah maupun buku-buku umum seperti buku cerita dan lainnya.
“Kami mengarahkan semua kabupaten/kota agar di setiap perpustakaan juga menyediakan kebutuhan buku-buku bacaan untuk anak-anak, mulai dari TK dan ada arena bermain. Kita siapkan banyak buku dongeng dan cerita khas lokal, itu kami buat dengan visual yang baik melalui dongeng,” ujarnya.(Yul/adv/dpk-kaltim)