Poskaltim.id, Samarinda – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Timur bersama Baznas Kaltim meluncurkan program QRIS Kasih Sayang Guru Pondok Pesantren dengan dukungan Kementerian Agama Kaltim dan Bankaltimtara Syariah.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung digitalisasi pembayaran dan ekonomi syariah di Kaltim. Acara yang digelar pada hari Senin (17/3/2025) bertempat di Kantor Bank Indonesia Provinsi Kaltim. Peluncuran program ditandai dengan scan QRIS donasi menggunakan QRIS Baznas Pondok Pesantren bersama-sama.
Adapun, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BI Provinsi Kaltim Budi Widihartanto, Ketua Baznas Provinsi Kaltim serta Baznas RI dan Bankaltimtara Syariah serta Kemenag Provinsi Kaltim dan Kemenag Kota Samarinda. Hadir pula perwakilan Majelis Ulama Indonesia Kaltim serta lebih dari 130 Ustadz Ustadzah Pimpinan dan Perwakilan Pondok Pesantren se-Samarinda.
Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto menyampaikan tujuan program QRIS Kasih Sayang Guru ini adalah untuk mendukung kesejahteraan 1.128 guru pondok pesantren di Kaltim melalui donasi digital yang lebih mudah dan transparan.
Dana yang dihimpun oleh Baznas akan disalurkan dalam dua skema yaitu bantuan langsung non tunai kepada guru melalui Bankaltimtara Syariah serta pengembangan sarana prasarana yang mendukung digitalisasi ekonomi pesantren bagi pesantren terpilih.
“Program ini tidak hanya memperkuat solidaritas sosial, tetapi juga mendorong kebiasaan berzakat, berinfak, dan bersedekah (ZIS) secara digital, sejalan dengan tren pembayaran digital yang terus berkembang di Indonesia,” ujar Budi Widihartanto.
Dijelaskannya, penggunaan QRIS di Kaltim tumbuh sebesar 127%, dengan transaksi mencapai Rp1,19 triliun dari total 8,7 juta transaksi pada Januari 2025. Transaksi ini mencakup hampir setengah atau 48% dari total volume QRIS di seluruh Kalimantan.
Sementara di Samarinda, pertumbuhan transaksi terjadi lebih tinggi. Transaksi QRIS naik 232% (yoy) dengan total 3,4 juta transaksi senilai Rp457 miliar, serta 205 ribu merchant atau 25% dari total di Kalimantan.

“Tingginya adopsi transaksi digital membuka peluang besar bagi pondok pesantren untuk terlibat dalam ekosistem ini, memanfaatkan QRIS guna meningkatkan efisiensi keuangan, menerima donasi, serta memperkuat akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana sosial keagamaan,” jelas Budi.
Dalam kesempatan ini, Kepala Baznas Provinsi Kaltim H. Achmad Nabhan menyampaikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim atas kolaborasi yang telah terjalin dan berharap program ini dapat berjalan dengan baik serta memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas kolaborasi untuk mendukung lebih banyak inisiatif sosial dan ekonomi.
Selain itu, kemudahan dalam pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) melalui QRIS dapat memperluas jangkauan ZIS, sehingga lebih banyak masyarakat yang terbantu dan dapat berkontribusi dalam program sosial bersama,” harap Nabhan.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus bersinergi dan berkolaborasi baik dengan lembaga dan organisasi keagamaan, Pemda, Perbankan, pelaku usaha, komunitas pendidikan. Selain itu peran serta masyarakat umum dalam memperkenalkan dan menerapkan digitalisasi pembayaran untuk mendukung efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan serta mendukung digitalisasi ekonomi.(*/yul)