Ahmad Nurwakhid

Direktur Pencegahan BNPT Bantah Islam Dituduh Radikal dan Terkait Terorisme

Poskaltim.id, Payakumbuh, — Gerakan Nasional Pencegahan Radikalisme dan Intoleransi akan segera dipayunghukumi oleh sebuah Instruksi Presiden (Inpres).

Kabar tersebut disampaikan oleh Direktur Pencegahan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid, saat memberikan sambutan pada acara ‘Perempuan Top Viralkan Perdamaian’ di Payakumbuh, Kamis (6/10/2022).

“Kini kita sedang menunggu terbitnya Inpres tersebut, agar upaya pencegahan dan penanggulangan atas akibat radikalisme dan intoleransi bisa dilakukan dengan payung hukum yang kuat,” ujarnya dalam rilis yang diterima redaksi pada Kamis sore.

Radikalisme, terorisme, ekstrimisme, wahabisme, liberalisme, kapitalisme, komunisme, marxisme, leninisme, khilafatisme, intoleransi dan sejenisnya, tegas Nurwakhid, telah membuat berbagai negara di dunia terpecah-belah dan hancur.

“Soal komunisme, marxisme, leninisme, dan hal-hal yang berbau kiri, sudah selesai dengan Tap MPRS 25 tahun 1966. Tetapi hal-hal yang baru, seperti radikalisme, intoleransi, ekstrem kanan belum mendapat payung hukum yang kuat seperti pemberlakuan larangan komunisme, marxisme dan leninisme,” jelasnya.

Menghargai dan mengarusutamakan keberagaman atau kebhinekaan menurutnya adalah jalan tengah paling baik untuk menghindari perpecahan dan permusuhan terutama karena hanya berbeda keyakinan dan aliran.

Direktur Pencegahan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid (tiga dari kanan), hadir pada acara ‘Perempuan Top Viralkan Peramaian’ di Payakumbuh, Kamis (6/10/2022).

Ia juga memesankan bahwa tuduhan bahwa Islam adalah dekat dengan radikalisme dan terorisme adalah sebuah fitnah untuk Islam. “Tidak benar Islam adalah inheren dengan radikalisme dan terorisme. Justru Islam melarang radikalisme apalagi terorisme. Karena Islam itu adalah rahmatan lil alamin,” ujar jenderal bintang satu ini.

Bahkan, menurut Nurwakhid, radikalisme dan terorisme tidak terkait dengan agama apapun di dunia ini.

Sementara itu, Walikota Payakumbuh yang diwakili oleh Asisten Bidang Adm/Umum Setda Ipon Satria Chan menyampaikan apresiasi kepada FKPT dan BNPT yang telah memilih Payakumbuh sebagai lokasi kegiatan.

“Payakumbuh adalah kota perlintasan, arus orang, barang dan jasa berlalu-lalang di kota ini dari ujung utara Sumatera ke ujung selatan Sumatera. Maka kami menyadari juga jika berbagai pergerakan dan paham-paham yang merusak. Tetapi kami berada pada barisan yang sama dengan BNPT-FKPT untuk melawan semua paham-paham seperti radikalisme dan intoleransi melalui semua OPD yang terkait,” kata Ifon.

Ia menyampaikan pula pilihan FKPT Sumbar untuk memilih kaum perempuan sebagai kelompok sasaran sosialisasi adalah sangat tepat. “Kaum perempuan memang sering menjadi sasaran oleh para perekrut, karena dianggap mudah di indoktrinasi,” ujar Ipon.

Bertindak sebagai narasumber pada acara itu adalah Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Akhmad Nurwakhid, akademisi Fisip Unpad Dina Yulianti Sulaiman dan Ramadeli, Kabid Perlindungan Perempuan di Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi Sumatera Barat. (*)

 

 

About Redaksi

Check Also

Wujudkan Hunian ASN yang Nyaman dan Berkualitas: IKN Gelar Penjajakan dengan Badan Usaha Sektor Perumahan

Poskaltim.id, Jakarta —  Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengadakan kegiatan Penjajakan Minat Pasar terkait Proyek …

Rakernas XI FKPT 2024 Angkat tema Bersatu Melaju untuk Indonesia Maju

Poskaltim.id, Jakarta –  Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional Forum Koordinasi Pencegahan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *