Poskaltim.id, Samarinda – Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air (TRKBA) Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda, telah melaksanakan kegiatan pembuatan dan pemasangan Alat Pemanen Air Hujan (PAH).
Inovasi pengelolaan Sumber Daya Air untuk lingkungan yang Lebih berkelanjutan ini terpasang di Musholla Al-Mahmudi, Gang Warna Warni, RT.04, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Tim Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Lapangan yaitu Dwi Yuliasari, S.Kel, MT, Rafian Tistro, ST, MT, Ir. Kukuh Prihatin, ST, MT, Dhinar Yoga HL, ST, M.Eng dan Gina Martina, ST serta dibantu mahasiswa TRKBA.
Dijelaskan, Sistem Pemanen Air Hujan (PAH) merupakan produk yang dikeluarkan oleh instansi terkait yang sudah banyak diterapkan oleh masyarakat dan juga dunia pendidikan sebagai bahan praktikum khususnya pada prodi Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Air (TRKBA).
Produk ini mudah dibuat dan dapat dikembangkan lebih jauh sesuai dengan keperluan dan kreatifitasnya masing-masing dan juga mudah dalam pemeliharaan dan perawatan.
Dijelaskannya, PAH adalah pada dasarnya dengan menampung air hujan pada wadah tandon/bak yang sebelumnya telah tersaring pada pipa saringan dan penangkap kotoran/debu pada pipa penangkap yang selanjutnya dialirkan ke bak penampung (tandon/toren)
Sebelum dilakukan pemasangan alat pemanen air ini, pihaknya telah melakukan survey dan pengamatan sampai akhirnya diputuskan Mushola Al – Mahmudi perlu untuk dibuatkan sistem penampungan air hujan (bukan air pdam) yang mudah dalam pelaksanaan dan perawatan.
Konsep PAH dibuat dan dirancang dengan memanfaatkan air hujan yang ditampung pada tandon air 1200 liter. Air dari atap sebelum masuk ke tandon terlebih dahulu masuk kedalam pipa 6” sebagai penampung awal air hujan yang tentu kotor, dan ketika air pada pipa 6” ini penuh maka secara otomatis bola pada pipa akan naik dan menutup, selanjutnya air masuk ke tandon.
“Ketika air pada tandon penuh, maka secara otomatis air akan melimpah lewat pipa pelimpah dan langsung dibuang ke tanah. Stop kran ditutup ketika air masuk ke tandon dan dibuka jika air hujan tidak diperlukan,” jelas Yulia didampingi Dhinar Yoga dan Banjarsanti.
Kegiatan ini pada dasarnya dilaksanakan selama 2 hari pada 5 dan 6 Oktober 2024. Hari pertama adalah pembelian bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi dan anggaran biaya yang sudah ditentukan baik volume maupun kualitas bahan yang dibeli.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan, antara lain Kayu ulin ukuran 5/7-4m, 5/10-4m dan 8/8-4m, Papan ulin 2/20-2m, Pipa PVC Ø 6”, 5” dan 4”, Talang air dan aksesorisnya, Elbow, Tee, Tee Y berbagai ukuran, Stop kran, kran berbagai ukuran dan Tandon kapasitas 1200 Liter.
Pada hari kedua 6 Oktober 2024 dilaksanakan pekerjaan pembuatan Instalasi Pemanen Air Hujan diawali dengan ramah tamah dan penjelasan mengenai manfaat Instalasi PAH dengan Ketua RT. 04, Pengurus Mushola Al-Mahmudi dan tokoh masyarakat setempat. Pekerjaan dilaksanakan secara bersama-sama yang dibantu juga oleh PLP dan Mahasiswa Teknik Sipil Prodi TRKBA.(adv)