Inflasi Kaltim di Oktober 2014 Rendah dan Stabil

Poskaltim.id, Samarinda — Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalimantan Timur pada bulan Oktober 2024 tercatat mengalami inflasi sebesar 1,75% (yoy) atau 1,08% (ytd) yang masih masuk ke dalam rentang target inflasi nasional 2,5 ± 1%.

Kondisi ini sejalan dengan tren penurunan inflasi nasional sejak bulan Mei 2024. Adapun penyumbang inflasi secara tahunan adalah kelompok Makan, Minum dan Tembakau. Di sisi lain, pergerakan IHK Kalimantan Timur pada bulan Oktober mengalami deflasi sebesar 0,16% (yoy), setelah pada bulan September mengalami inflasi.

Kondisi ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan pangan khususnya sayur mayur di wilayah Kalimantan Timur, diikuti dengan penurunan harga BBM serta normalisasi permintaan pasca gelaran nasional mau lokal pada bulan September 2024.

Deflasi Kaltim periode Oktober 2024 utamanya disumbangkan oleh kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil deflasi sebesar 0,24% (mtm). Deflasi pada kelompok ini utamanya disumbangkan oleh komoditas kangkung, ikan layang, bayam, cabai rawit, sawi hijau dan beras seiring dengan masuknya periode panen beberapa wilayah sentra pangan. Deflasi lebih lanjut ditahan oleh kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran dan Kelompok Perawatan Pribadi dan jasa lainnya yang sejalan dengan harga emas secara global.

“Upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kaltim oleh TPID se-Kaltim,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Budi Widihartanto pada Jumat (1/11/2024). Ditambahkannya, pengendalian inflasi ini untuk memastikan ketersediaan pasokan terus melakukan produksi pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani melalui berbagai program antara lain: mekanisasi pertanian, bantuan pupuk, bantuan sarana dan prasarana tani kepada kelompok tani di wilayah Kaltim.

Upaya untuk menjaga. keterjangkauan harga melakukan upaya monitoring dan stabilisasi untuk komoditas-komoditas tertentu yang berpotensi sebagai penyumbang inflasi. Untuk Kelancaran distribusi, TPID terus mendorong peningkatan kualitas konektivitas antar daerah dan jalan tani pada sentra-sentra pangan Kaltim.

Sebagai penguatan komunikasi efektif, Komunikasi antar TPID Se-Kaltim terus dilakukan melalui rapat koordinasi untuk mengambil langkah konkret, mensosialisasikan diversifikasi pangan dalam rangka mendukung penguatan ketahanan pangan di Kaltim dan peningkatan kesejahteraan petani serta keluarga.

“Ke depan, TPID Provinsi Kaltim akan terus berkolaborasi dan dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif. Selain itu juga mendorong strategi yang mendukung pada peningkatan kesejahteraan petani di Kalimantan Timur,” ujar Budi Widihartanto.(yul/*)

 

About Redaksi

Check Also

Kaltim Mampu Menjaga Stabilitas Harga Pangan di Bulan Agustus 2024

Poskaltim.id, Samarinda – Provinsi Kalimantan Timur mampu menjaga stabilitas harga pangan di tengah padatnya berbagai …

Penutupan PORSEBANK 2024 Diluncurkan Komitmen Generasi Kaltim Hebat Anti Judi Online

Poskaltim.id, Samarinda — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi Kalimantan Timur meluncurkan komitmen dalam …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *