PosKaltim.id Informatif dan Mencerdaskan
Poskaltim.id, Samarinda – Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud menyoroti masalah kejelasan tata ruang sebagai kendala krusial yang menghambat masuknya investasi ke Kaltim. Dalam High Level Meeting (HLM) Regional Investor Relations Unit (RIRU) di Hotel Mercure Samarinda, Senin (29/9/2025), Gubernur Harum menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah daerah (Pemda) agar berbicara dengan satu suara.
Gubernur Harum menegaskan bahwa RIRU dibentuk dengan tujuan utama untuk meningkatkan investasi, namun hal itu tidak akan tercapai jika dasar-dasar tata ruang tidak solid. Sehingga perlu kesatuan suara dalam mempromosikan potensi dan memastikan lokasi investasi bersih dari masalah hukum atau konflik lahan.
“Jika Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) atau pun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) tidak jelas, maka tidak bakal investasi masuk ke Kaltim,” tegas Harum. Ia menambahkan, soliditas antara kabupaten/kota dan provinsi adalah kunci untuk meyakinkan investor bahwa Kaltim adalah tempat terbaik untuk berinvestasi.
Menyikapi arahan Gubernur, Sekretaris Daerah Prov. Kaltim yang juga Ketua RIRU Kaltim, Sri Wahyuni, memaparkan strategi program kerja RIRU untuk tahun 2025 yang berorientasi pada hilirisasi dan industri hijau.
Sri menjelaskan, RIRU Kaltim telah menetapkan empat pilar strategis yang bertugas mengonsolidasikan data dan peluang investasi lintas sektor. Ia juga menegaskan bahwa RIRU akan menjadi pusat konsolidasi data lahan dan peluang investasi, sehingga investor tidak perlu lagi mencari informasi ke banyak instansi.
“Promosi investasi tidak boleh hanya menceritakan potensi. Yang kita tawarkan harus dalam bentuk paket siap negosiasi,” ujar Sri, menutup pertemuan. Program RIRU di tahun 2025 mencakup penyiapan Grand Desain Investasi, Peta Potensi, dan pengawalan Perda Insentif Penanaman Modal.(cht/pt)
Foto: kaltimprov.go.id
