Poskaltim.id, Tenggarong — Tim Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda mengadakan program pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Al-Mahsyar Nurul Iman Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Jumat 8 November 2024.
Tema pengabdian yang dipilih adalah “Penerapan alat analisis sistem guna meningkatkan pengendalian internal pondok”. Kegiatan ini dipimpin oleh Angga Kusumah, S.S.T., M.M., sebagai Ketua Tim, dengan anggota Marwanto, S.E., Akt., M.Si., dan Fauziah Lily Anggraeni, S.S.T., M.Ak.
Tim ini juga dibantu oleh mahasiswi program studi Akuntansi Manajerial bernama Venny Nawang Sari yang ikut serta dalam kegiatan sebagai bagian dari program pembelajaran lapangan bagi mahasiswa dari program studi Akuntansi Manajerial.
Ketua Tim, Angga Kusumah mengatakan Program pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola pondok pesantren, dengan memetakan dan mengevaluasi proses internal, terutama dalam manajemen keuangan, administrasi, dan sumber daya manusia.
Sementara, alat analisis ini diharapkan dapat membantu pesantren mengidentifikasi potensi risiko dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan.
Angga Kusumah, menyampaikan harapannya agar program ini membawa manfaat jangka panjang bagi Pondok Pesantren Al-Mahsyar Nurul Iman.
“Kami berharap pengabdian masyarakat ini tidak hanya bermanfaat bagi pondok pesantren, tetapi juga membuka wawasan bagi mahasiswa kami dalam melihat langsung penerapan sistem tata kelola di lembaga pendidikan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Pondok Pesantren, Ustadz Abdul Muhid, mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan dari tim dosen dan mahasiswa yang mendampingi pondok dalam menerapkan alat analisis ini.
“Ini adalah langkah penting bagi pesantren dalam mengelola keuangan dan administrasi secara lebih transparan,” ucap Ustadz Abdul Muhid.
Wakil Pembina Yayasan, Drs. H. Kaharuddin, juga memberikan keterangan mengenai pentingnya kolaborasi ini. Menurutnya, kerja sama ini menunjukkan komitmen kami dalam pengembangan pendidikan berbasis agama yang lebih profesional dan modern.
“Dengan adanya dukungan dari akademisi, kami berharap pondok dapat mengoptimalkan tata kelola yang lebih baik,” ungkapnya.
Venny Nawang Sari, mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini, juga berbagi pengalaman berharga yang didapatkan selama program berlangsung. Menurut Venny, sebagai mahasiswa, ia merasa kegiatan ini sangat bermanfaat, karena tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga melihat penerapannya di dunia nyata.
“Melalui pengalaman ini, saya bisa lebih memahami pentingnya pengendalian internal dan pengelolaan yang baik dalam sebuah lembaga,” jelas Venny.
Program ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi pondok pesantren, tetapi juga memberi pengalaman belajar langsung bagi para mahasiswa. Dengan pengabdian masyarakat ini, Politeknik Negeri Samarinda terus berperan aktif sebagai mitra strategis dalam pengembangan sistem pengendalian internal yang modern dan berkelanjutan bagi lembaga-lembaga pendidikan berbasis agama.(adv)