Poskaltim.id, Samarinda — Para dosen dari program studi Magister Terapan Rekayasa Perawatan dan Restorasi Jembatan (RPRJ) Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda, terdiri dari Tommy E. Sutarto, Ph.D, Dr. Ridwan Abdullah, dan Dr. Joko Suryono, melaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 20224 ini mengambil nama kegiatan: Pembuatan Kurva Hubungan Kedalaman Aliran dan Debit (Flow Rating Curve) di Sungai Karangmumus untuk Perencanaan Bangunan Pengaman Jembatan.
Menurut Ketua pelaksanaan kegiatan, Tommy Ekamitra, pencatatan kedalaman aliran di Sungai Karangmumus telah dilakukan Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV, dengan memasang pos duga air (PDA) di beberapa titik antara lain di Pampang, Muang, dan Gunung Lingai.
“PDA ini memberikan serial data kedalaman aliran yang cukup panjang. Namun demikian, data ini belum cukup untuk dapat digunakan dalam perencanaan perawatan jembatan di sepanjang sungai. Diperlukan data lain, salah satu yang paling penting adalah data debit aliran,” jelasnya.
Menurut Tommy, debit aliran, secara teoritis, dapat diprediksi dari data kedalaman aliran dengan menggunakan kurva hubungan kedalaman aliran dan debit (flow Rating Curve).
“Sayangnya kurva semacam ini belum tersedia untuk Sungai Karangmumus,” ucapnya.
Sehingga dalam kegiatan ini, dilakukan rangkaian pengukuran debit dan kedalaman aliran, kemudian dihasilkan suatu kurva relasi antara kedalaman aliran dan debit aliran di Sungai Karangmumus.
Kegiatan yang disponsori Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Samarinda ini bermitra dengan Dinas Bina Marga PUPR-PERA Provinsi Kalimantan Timur.
Kemitraan dengan Dinas Bina Marga PUPR-PERA dilakukan sejalan dengan perhatian terhadap kondisi beberapa jembatan di Sungai Karangmumus yang menunjukkan terjadinya gerusan di sekitar abutmen dan pilar jembatan.
Ditambahkan, masih perlu adanya perencanaan pencegahan gerusan di bawah jembatan untuk menjaga stabilitasnya. Dalam penanganan gerusan di dasar sungai, diperlukan perencanaan bangunan pengaman, sehingga data hidrolika sungai, termasuk debit dan kedalaman aliran adalah data sentral.
“Hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu alat bantu perencanaan pengaman jembatan-jembatan di sepanjang sungai Karangmumus,” ujar Tommy.(adv)