Poskaltim.id, Samarinda — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (KPwBI Kaltim) meluncurkan program Export Kaltimpreneurs Tahun 2023 secara hybrid pada Selasa (4 /7/2023).
Bertempat di Ruang Maratua KPwBI Kaltim kegiatan Export Kaltimpreneurs dibuka langsung oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Hendik Sudaryanto, bersama Plt. Kepala Disperindagkop Provinsi Kaltim, Heni Purwaningsih serta Staf Ahli Gubernur Provinsi Kaltim Ririn Sari Dewi.
Hendik Sudaryanto menyampaikan upaya-upaya pengembangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia melalui tiga pilar yaitu penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas, dan pembiayaan.
“Program Export Kaltimpreneur merupakan bentuk kontribusi nyata Bank Indonesia (BI) dalam penguatan kapasitas dan kelembagaan UMKM di Kaltim serta mempersiapkan dan mendorong UMKM memasuki pasar global,” ujar Hendik.
Acara ini dihadiri lebih dari 300 peserta dari OPD, Bea Cukai, Dekranasda, Pelaku UMKM, hingga Perbankan. Program Export Kaltimpreneurs merupakan program edukasi, pelatihan, dan pendampingan secara komprehensif kepada UMKM yang memiliki potensi ekspor di Provinsi Kaltim.
Sementara itu, Plt Kepala Disperindagkop dan Staf Ahli Gubernur menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan program export kaltimpreneur yang secara rutin dilakukan BI setiap tahunnnya dalam mendukung pengembangan UMKM sekaligus ekonomi Kaltim.
Dalam acara tersebut, dilakukan Seminar Export Kaltimpreneurs dengan tema “Menarik Peluang ekspor Produk di Pasar Internasional” yang diikuti lebih dari 300 peserta. Seminar menghadirkan tiga orang narasumber yaitu Aksamil Khair, S.Kom, M.Si dari Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI.
Selain itu juga ada Nugroho Priyo Pratomo, M.E selaku Director of Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Chennai, India, dan Rizca Puspita Devi, S.E., M.M. yang merupakan Praktisi Ekspor dan Direktur CV. SNR Bumi Indonesia. Acara dipandu oleh Felisitas Defung SE, MBA, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman.
Dalam paparannya, Aksamil menyebutkan kinerja ekspor Kaltim masih didominasi oleh produk primer sebesar 93,0% atau senilai USD 31.1 Miliar, dengan komoditas unggulan batu bara, CPO dan turunannya serta bungkil/pakan ternak.
Oleh karenanya, salah satu upaya strategi peningkatan ekspor adalah transformasi struktur ekspor dengan fokus pada ekspor nonmigas bernilai tambah dan jasa melalui kebijakan hilirisasi dan industrialisasi. Selain itu, disebutkan juga prosedur dan peraturan ekspor mengingat pentingnya pemahaman pelaku usaha tentang tata cara ekspor barang.
Materi selanjutnya disampaikan Nugroho yang menjelaskan mengenai peluang Pasar Ekspor di India khususnya di Kota Chennai yang menjadi pusat bisnis terbesar yang berada di India Selatan sehingga memiliki potensi yang besar untuk menjadi tujuan ekspor. Sementara Rizca selaku praktisi ekspor sharing pengalaman dan kiat sukses UMKM dalam melalukan ekspor.
Selanjutnya, pendaftaran program Export Kaltimpreneurs tahun 2023 dimulai pada 5-15 Juli 2023 melalui link: https://bit.ly/RegEKP2023. Setelah melakukan pendaftaran, UMKM akan dilakukan seleksi administrasi serta seleksi verifikasi pada 26 28 Juli 2023. Setelah dinyatakan lolos para UMKM dapat mengikuti kelas persiapan ekspor pada Bulan Agustus dan Oktober 2023, serta memperoleh pendampingan untuk go export hingga Bulan November 2023.(*)