Poskaltim.id, Samarinda — Seiring dengan penanganan pandemi Covid-19 dan upaya keras untuk pemulihan ekonomi nasional, Kalimantan Timur menjadi salah satu daerah yang cukup diuntungkan agar segera bangkit, karena pondasi ekonomi Kaltim dipengaruhi oleh perekonomian global.
Hal itu disampikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono dalam paparan yang disampaikan kepada wartawan secara virtual, terkait dengan upaya pemulihan ekonomi Kaltim, di tengah penanganan pandemi Covid-19, di Samarida, Jumat, (26/2/2021)
Dia mengatakan selama ini Kaltim sangat tergantung pada ekspor bahan tambang, terutama batu bara dan minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO), sehinga kondisi ekonmi gobal mempengaruhi ekonomi Kaltim, termasuk pada saat pandemi Covid-19.
“Hal itu dibuktikan, sejak kwartal IV 2020, Kondisi ekonomi Kaltim terus membaik seiring dengan menigkatnya volume ekspor yang diikuti dengan kenaikan harga batu bara dan CPO di pasar internasional,” kata Tutuk SH Cahyono.
Tujuan ekspor Kaltim untuk kedua komoditas tersebuta dalah China dan India, kedua negara tersebut, saat ini mampu melakukan penanganan Covid-19 dengan baik, sehingga kegiatan ekonomi negara tersebut kian bergairah dan meningkatkan permintaan batu bara dan CPO.
Dimulainya pemberian Vaksin Covid-19 disejumlah negara, termasuk Indonesia akan membawa angin segar dalam pemulihan ekonomi nasional, termasuk Kaltim. Namun bedanya Kaltim diperkirakan akan lebih cepat karena akan terimbas oleh membaiknya eknomi global, khususnya negara-negara yang selama ini menjadi pembeli CPO dan batubara.
Karena itu, Tutuk berharap pelaksanaan vaksinasi di Kaltim berjalan lancer sesuai target, sehingga memicu bergairahnya aktifitas masyarakat dalam mendorong bergeraknya ekonomi di Benua Etam untuk mendukung pertumbuhan nasional.
Dia mengingatkan, vaksin dan kepatuhan terhadap protocol kesehatan sangat menentukan cepat atau lambatnya pemulihan ekonomi Kaltim. Jika masyarakat berperan aktif memperlancar kegiatan vaksinasi dan mematuhi protocol kesehatan, maka penanganan Covid-19 akan berhasildan ekonomi secara otomatis membaik.
“Jangan sampai akibat lalai terhadap protokol kesehatan dan engan divaksin, membuat angka Covid-19 masih tinggi dan pemerintah terpaksa harus membatasi aktifitas rakyat dan dampaknya adalah pergerakan ekonomi melambat,” ujarTutuk.
UMKM dan Pariwisata
Kendati pemulihan ekonomi dinilai lebih cepat disbanding daerah lain karena terdongkrak dengan hasil komuditas ekspor, namun kegiatan UMKM dan pariwisata tidak boleh diabaikan. Justru kedua kegiatan usaha ini perlu digenjot untuk mendukung pemulihan ekonomi yang langsung dirasakan masyarakat.
Pananganan Covid-19 terus dilakukan secara global dan jika semua negara mampu keluar dari krisis pandemi ini, maka sektor yang pertama kali bersiap adalah sector pariwisata dan UMKM pendukungnya.
Karena itu, Bank Indonesia melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan pendapingan untuk menyiapkan sumber daya wisata dan sumber daya manusia andal untuk menyambut datangnya para wisatawan domistik dan mancanegara.
Berbagai destinasi wisata di Kaltim, baik berupa kesenian tradisional, keindahan alam, adat dan budaya serta berbagai kerajinan khas daerah sudah harus siap menyambut datangnya para turis yang berlibur ke Kaltim. Melalui kegiatan kepariwisataan akan tercipta lapangan kerja dan pendapatan baru yang dirasakan langsung oleh masyarakat. (Eko Susanto).