Poskaltim.id, Balikpapan – Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Indonesia, Hayono Isman berharap dengan hasil TAFISA Southeast Asian Sport for All Forum 2024 di Kota Balikpapan ini mendapatkan dukungan Pemerintah Provinsi Kaltim kepada olahraga masyarakat.
Menurut mantan Menteri Olahraga ini, olahraga rekreasi masyarakat yang bernaung di bawah KORMI adalah olahraga yang tidak semahal olahraga prestasi.
KORMI merupakan anggota TAFISA, sebuah organisasi internasional yang menyebarluaskan gerakan Sport for All di dunia yang bertujuan agar olahraga dilakukan oleh semua orang dari segala usia dan tingkatan ekonomi.
“Kita adalah olahraga masyarakat yang murah dalam penyelenggaraannya tetapi bukan barang murahan. Kita (olahraga murah) tetapi bukan murahan. Karena kita adalah kumpulan manusia yang peduli pada kebersamaan, peduli pada kesehatan dan kebugaran dan juga peduli pada lingkungan hidup dan kebersihan,” tegasnya pada Gala Dinner TAFISA Southeast Asian Forum 2024 yang berlangsung pada Senin malam (7/10/2024).
Dengan bugarnya masyarakat karena giat berolahraga, tambah Hayono, akan membuat Indonesia sukses dalam memasuki Indonesia Emas 2045. Olahraga masyarakat yang dapat dilakukan dengan biaya murah seperti berjalan kaki, senam, berlari hingga dansa.
Hayono juga mengingatkan jika kegiatan olahraga masyarakat tidak saja memberikan manfaat kebugaran bagi tubuh tetapi juga memberikan efek bagi pergerakan ekonomi di sekitarnya.
“Olahraga untuk semua (sport for all) juga dapat berlaku bagi desa wisata dengan mengembangkan olahraga pariwisata. Jadi menggabungkan obyek wisata yang dimiliki suatu desa dengan olahraga tradisional masyarakat setempat,” ujarnya.
Senam, dansa dan gerak tubuh lainnya menjadi contoh olahraga rekreasi masyarakat yang murah ketimbang olahraga prestasi. Selain bermanfaat kebugaran juga dapat membuat mental sehat karena dilakukan dengan gembira.
Saat ini, jelasnya KORMI telah memiliki tiga pilot project desa wisata dan olahraga yaitu di Sumatera Barat ada Kampung Pasie Jambak, di Sulawesi Utara ada Kampung Paal dan di Jawa ada berbagai kampung wisata lainnya. Apalagi saat ini sudah terbentuk sekitar 84 ribu desa wisata di seluruh Indonesia.
“Saya berharap ada manfaat dari kegiatan TAFISA Southeast Asian Forum 2024 ini bagi Kaltim. Berharap masyarakat Kaltim berfisik bugar, bermental juara dan Kaltim tidak bergantung pada Sumber Daya Alam tetapi pada Sumber Daya Manusia karena negara-negara maju tidak lagi menggantungkan pada SDA tetapi sudah pada SDM,” tegasnya.(yul/adv/dispora-kaltim)