Poskaltim.id, Samarinda – Disaat pandemi Covid-19 dimana berbagai kegiatan tidak dapat dilakukan dengan tatap muka, maka pertemuan secara daring dan webinarlah pilihan yang tepat untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Tak menyerah dengan keadaan saat pandemi, Kantor Puslatbang KDOD Lembaga Administrasi Negara (KDOD LAN) Samarinda menyosialisasikan penggunaan aplikasi Tracer Study Online (TSO) sebagai inovasi pelayanan bagi alumni latihan kepemimpinan.
“Kegiatan dalam rangka pemberdayaan alumni ini untuk menumbuhkan jejaring kerja, budaya saling belajar, dan community of practices para alumni pelatihan kepemimpinan,” jelas Kepala Kantor Puslatbang KDOD LAN Samarinda , Dr Mariman Darto, Jumat (27/11).
Webinar ini menghadirkan Dr. Basseng, M.Ed, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN – mewakili Kepala LAN RI untuk membuka sekaligus memberikan ceramah.
Hadir pula sebagai narasumber adalah Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, dan Dr. Mariman Darto, M.Si, Kepala Puslatbang KDOD LAN Samarinda.
“Webinar ini diikuti oleh kurang lebih sebanyak 100 orang peserta, yang berasal dari para pejabat di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi, Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten dan Kota di lingkungan Provinsi Kaltim dan Kaltara, Badan Pengembangan SDM Provinsi di wilayah Kalimantan, serta para widyaiswara dan alumni pelatihan kepemimpinan,” ujarnya.
Adapun tujuan dari Webinar ini adalah untuk menyosialisasikan penggunaan aplikasi Tracer Study Online (TSO) sebagai inovasi pelayanan Puslatbang KDOD dalam rangka pemberdayaan alumni untuk menumbuhkan jejaring kerja, budaya saling belajar. Selain itu sebagai community of practices para alumni pelatihan kepemimpinan.
“TSO Alumni dapat menjadi aplikasi yang memberikan informasi secara berkesinambungan kepada BKD, lembaga pelatihan dan alumni tentang bagaimana inovasi yang telah digagas oleh alumni selama pelatihan dapat terus dikembangkan setelah kembali ke tempat kerja dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan public,” ujar Mariman.
Dalam kesempatan ini, Dr. Basseng M.Ed menegaskan peran penting alumni pelatihan kepemimpinan dalam rangka membangun kolaborasi, kerjasama, jejaring kerja dan komunitas pembelajaran dalam rangka meningkatkan kompetensi, kapasitas alumni dan organisasinya secara keseluruhan.
Dr Basseng menekankan pentingnya membangun budaya belajar seumur hidup (long-life learning) oleh para alumni pelatihan kepemimpinan dengan membangun community of practices diantara para alumni untuk saling belajar bagaimana memimpin organisasi pemerintah agar tercapai kualitas pelayanan publik yang prima.
Sedangkan Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, MA, sebagai nara sumber menekankan peran alumni pelatihan sebagai modal intelektual, dan modal sosial yang sangat penting dalam rangka membangun organisasi pembelajaran (learning organization).
Alumni yang sudah memperoleh pembelajaran tentang kepemimpinan, manajemen, dan inovasi pelayanan publik, ujar Tri, seharusnya mampu menggerakkan orang-orang di sekitarnya untuk belajar bersama serta melakukan berbagai upaya dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik.
Peran untuk melakukan pemberdayaan pegawai ini sepatutnya menjadikan alumni sebagai agen perubahan (change agent) baik itu ke dalam internal organisasi, maupun bagi eksternal organisasi, melalui jejaring kerja yang intens.
“Untuk itu, kegiatan temu alumni, seminar, webinar atau bhakti alumni dapat digunakan sebagai forum untuk saling belajar, mengisi berbagai kekurangan dalam rangka diseminasi inovasi pelayanan publik,” harap Tri Widodo.(Yuliawan Andrianto)