Poskaltim.id, Samarinda — Ratusan bundel koleksi koran, majalah dan tabloid dari berbagai media yang dimiliki oleh kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) hanya boleh dibaca di tempat saja. Kebijakan ini diambil karena bundle media, baik lokal maupun nasional tersebut jumlahnya terbatas.
Bahkan dari koleksi bundel koran, majalah dan tabloid tersebut ada yang terbitan edisi awal tahun 90-an. Pemustaka pun diizinkan untuk membuka dan membaca koleksi-koleksi tersebut.
“Hanya saja, khusus untuk koleksi bundel koran, majalah dan tabloid ini memang tidak untuk dipinjamkan dibawa pulang. Layanan hanya diberikan untuk baca di tempat,” ujar Pustakawan DPK Kaltim Patimah Irni pada Jumat (31/3/2023).
Dijelaskannya , untuk mendapatkan eksemplar koran, atau majalah dan tabloid, DPK Kaltim harus menyiapkan anggaran khusus untuk pembelian secara berlangganan dari perusahaan-perusahaan media.
Dikatakannya, awalnya, koran atau majalah yang dibeli hanya diperuntukkan bagi beberapa pejabat di lingkup DPK Kaltim. Seiring waktu, koran-koran tersebut akhirnya diputuskan untuk dijadikan koleksi oleh DPK Kaltim, hingga saat ini.
“Sebenarnya itu untuk Kepala Bidang di sini, tapi dari beberapa eksemplar koran yang dibeli itu ada juga yang dibawa pulang, ada yang tidak. Nah yang ditinggal itulah dibuat untuk menjadi bandel koran,” ujarnya.
Dikatakan Patimah, proses untuk membuat bundel koran, majalah atau tabloid tidaklah gampang karena ada tahapan yang harus dilakukan sebelumnya, mulai dari pengurutan tanggal terbit, proses menjahit hingga proses pemasangan cover. Setiap pengerjaan bundel ini petugas memerlukan waktu beberapa hari lamanya.
“Pertama, koran-koran itu diurutkan tanggalnya dulu, lalu dijilid. Kalau di ruang majalah selalu ada terbitannya, kemudian setelah 1 bulan ada yang mengambil untuk diurutkan, lalu disetrika satu per satu per lembarnya, kemudian dijahit baru dibuatkan covernya,” terangnya.
Ditambahkan staf yang telah ditunjuk untuk mengerjakan bandel koran dan tabloid tersebut sudah dibagi-bagi untuk mengerjakan tugas tersebut. Ada bagiannya sendiri-sendiri, misalnya saja ada yang bagian setrika lembar koran, ada bagian menjahit dan ada bagian perbaikan cover dan lain-lain sesuai tugas masing-masing.
Menurut dia, tidak sedikit Pemustaka yang mencari koleksi koran yang sudah lama. Bahkan banyak dari Pemustaka dari luar Kaltim yang mencari koleksi koran-koran tersebut.
“Banyak yang mencari koran-koran edisi lama-lama. Biasanya mereka perlu untuk hal-hal tertentu, seperti baru-baru ini dari perusahaan ada yang meminta dicarikan koran edisi lama yang terkait pemberitaan mengenai perusahaan tersebut. Karena memang korannya kan sudah tidak ada lagi dijual di pasaran, sehingga mereka cari di sini,” ucapnya.(Yul/adv/dpk-kaltim)