Samarinda- Poskaltim.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalukan lelang sejak dini atau sejak Januari untuk memaksimalkan penyerapan anggaran tahun 2023, sehingga melalui strategi ini dapat menimalisir sisa lebih perhitungan anggaran (silpa), tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Pemprov Kaltim menyiapkan strategi agar penyerapan anggaran 2023 lebih besar ketimbang tahun sebelumnya, yakni dengan melakukan lelang dini sejak awal Januari,” ujar Sekretaris Provinsi Kaltim Sri Wahyuni di Samarinda, Senin (9/1).
Pemprov Kaltim, katanya, mencoba mempercepat proses pengadaan barang dan jasa. Ada puluhan item yang sudah dilakukan lelang dini sehingga pada pertengahan Januari sudah bisa dilakukan penandatanganan kontrak.
Yuni, panggilan akrabnya, melanjutkan, selain ingin mengoptimalkan penyerapan anggaran, Pemprov Kaltim juga ingin meningkatkan efisiensi pengelolaan anggaran, yakni dengan mempercepat dan menyesuaikan proyek-proyek yang akan dilaksanakan tahun 2023.
“Untuk itu pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan Mendagri untuk mempermudah proses penyampaian informasi. Jika kita mulai Januari, harapan kita minimal bisa mencapai 90 persen serapan anggaran tahun ini,” ujarnya.
Sesuai dengan arahan Gubernur Kaltim Isran Noor, lanjutnya, sejak pertengahan tahun 2022 lalu gubernur meminta agar tahun 2023 dilakukan lelang sejak dini, ini juga sesuai dengan penjelasan Kementerian Dalam Negeri.
Langkah ini diambil sebagai upaya agar semua kegiatan fisik bisa dilakukan lebih awal. Bhakna pihaknya menargetkan surat pertanggungjawaban (SPj) tidak lagi dilakukan di akhir tahun, tidak seperti sebelumnya, yakni semua SPj yang masih dilakukan di akhir tahun.
“Pada Desember lalu (2022), serapan anggaran melonjak dari 60 persen menjadi 80 persen, tapi itu masih rendah, maka kami ingin tahun ini bisa lebih tinggi lagi, makanya perlu ada perubahan dalam lelang dan SPj,” katanya. (Galang/ ADV/ Diskominfo Kaltim)