Poskaltim.id, Jakarta – Sebanyak 3.509 karya dari berbagai lomba terkumpul untuk dijadikan kontra narasi untuk melawan terorisme-radikalisme.
Kegiatan ini diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dari 32 provinsi se-Indonesia,
Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R Ahmad Nurwakhid mengajak masyarakat Indonesia untuk menyamakan persepsi bahwa agama tidak berkaitan dengan radikalisme dan terorisme.
“Ini yang kita harus samakan persepsi, terorisme dan radikalisme yang mengatasnamakan agama sejatinya adalah fitnah,” ucap R Ahmad Nurwakhid dalam acara “Anugerah Indonesia Damai 2021” di Jakarta, Selasa (30/1/2021).
“Anugerah Indonesia Damai 2021” yang diselenggarakan Sub-Direktorat (Subdit) Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Nurwakhid juga mengumumkan para pemenang rangkaian lomba yang diadakan BNPT dan FKPT, mulai dari lomba video kreatif, guru pelopor moderasi beragama di sekolah, microblog, dan infografis.
Menurutnya, mendominasi media sosial dengan konten-konten kebangsaan dan nasionalisme merupakan salah satu cara utama yang bisa dilakukan oleh peserta, bahkan masyarakat Indonesia untuk melawan terorisme dan radikalisme di daerahnya masing-masing.
“Akar masalah terorisme dan radikalisme di setiap daerah tidak sama karena yang mengetahui persis adalah masyarakat provinsi tersebut,” tegasnya.
Menurut Nurwakhid, salah satu akar masalah terorisme adalah ideologi yang menyimpang. Ideologi yang menjadi motif radikalisme dan terorisme itu dipicu oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah politisasi agama, ekonomi, rasa kebencian, dendam, ketidakpuasan, dan pemahaman agama yang keliru.
Dalam acara tersebut, Kontribusi para peserta melalui karya, ujar Nurwakhid, dapat menjadi masukan untuk mencegah tumbuhnya paham radikalisme dan terorisme di Indonesia.
“Karya-karya tersebut nantinya dapat dibagikan di media sosial sebagai kontra narasi melawan konten-konten radikalisme yang ada di Indonesia,” tutur R Ahmad Nurwakhid.(*)