Poskaltim.id, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) kini berada di jalur pariwisata super. Bertepatan dengan peringatan Hari Pariwisata Dunia, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi mengungkapkan bahwa Kaltim telah masuk empat besar nasional dalam indeks pariwisata 2024 dengan skor 4,54.
Pencapaian ini menegaskan komitmen Dinas Pariwisata (Dispar) untuk menjadikan sektor wisata sebagai penopang ekonomi utama Kaltim di masa depan, menggantikan peran migas.
Pernyataan tersebut disampaikan Ririn dalam kegiatan bincang-bincang seputar pariwisata yang digelar di Samarinda Theme Park (STP), Jumat (26/9/2025). Acara ini mengusung tema global Hari Pariwisata Dunia 2025, yakni Tourism and Sustainable Transformation (Pariwisata dan Transformasi Berkelanjutan).
“Kami ingin pariwisata menjadi penopang ekonomi Kaltim di masa depan, khususnya setelah migas,” tegas Ririn.
Ririn menjelaskan, tingginya indeks pariwisata Kaltim membuktikan bahwa sektor ini berperan penting dalam mendorong sektor pendukung lain seperti transportasi, kuliner, hingga penciptaan lapangan kerja. Oleh karena itu, Dispar Kaltim kini fokus pada dua hal utama, digitalisasi promosi destinasi dan peningkatan daya saing wisata di daerah.
Ia juga menekankan bahwa transformasi berkelanjutan harus mencakup empat aspek penting: pembangunan yang adil dan merata, pelestarian warisan budaya, perlindungan lingkungan, serta kemampuan mitra pariwisata dalam mendukung keberlangsungan sektor ini.
Acara peringatan Hari Pariwisata Dunia yang pertama kali digagas PBB ini sekaligus menjadi sarana memperkenalkan destinasi rekreasi baru di Samarinda, yaitu STP, yang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan sarana prasarana wisata daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD Putri Kaltim, Dian Rosita, menambahkan bahwa pariwisata berkelanjutan memiliki tiga pilar: lingkungan, sosial, dan ekonomi. “Prinsip ini memastikan bahwa pariwisata memberi manfaat jangka panjang tanpa menguras sumber daya alam,” jelasnya.
Dian juga menyoroti multiplier effect yang dimiliki pariwisata, yaitu efek ganda yang mampu menggerakkan berbagai sektor dan memberi keuntungan luas bagi masyarakat. “Kuncinya ada di sumber daya manusia, karena pariwisata menyentuh banyak aspek dan individu,” tambahnya.
Selain diskusi, acara ini juga menjadi ajang mengenalkan STP sebagai destinasi baru di Samarinda. Taman rekreasi ini mengusung konsep Jepang dengan 13 wahana, mulai dari komedi putar, bianglala, hingga Snow World, wahana salju pertama di Kaltim.
Dengan hadirnya destinasi baru serta semangat transformasi berkelanjutan, sektor pariwisata diharapkan semakin berperan sebagai motor pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya di Benua Etam.(*/)