Aliansi Dosen Tuntut Realisasi Tunjangan Kinerja Dosen ASN ke KemDiktiSaintek

Hari Senin tanggal 6 Januari 2025, pemandangan tidak biasa terlihat di depan Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KemDiktiSaintek) di Jakarta. Ratusan karangan bunga dengan pesan protes memenuhi area sekitar gedung kementerian, menyuarakan ketidakpuasan atas belum direalisasikannya tunjangan kinerja (Tukin) bagi dosen yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

Aksi ini diorganisir oleh Aliansi Dosen ASN KemDiktiSaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) sebagai bentuk kekecewaan terhadap janji yang belum terpenuhi sejak regulasi terkait Tukin Dosen diterbitkan pada tahun 2020.

Karangan bunga juga dikirimkan oleh hampir semua institusi di bawah naungan ADAKSI yang dari Pendidikan Tinggi Vokasi dan Politeknik. Tak terkecuali dosen dari Politeknik di Kalimantan Timur juga turut andil dalam mendukung aksi tersebut.

Poiteknik Negeri Samarinda (Polnes) juga mengambil sikap mengirimkan karangan bunga tanda dukungan dalam mensuport Kementerian untuk mengambil sikap agar Tukin Dosen bisa dibayarkan tahun 2025 ini. Dalam hal ini Forum Dosen Polnes semua mendukung Terbitkan Perpres dan Prioritaskan Tukin Dosen ASN.

Menurut Anggun Gunawan, Koordinator ADAKSI, dosen ASN merasa dianaktirikan meskipun mereka memegang peran vital dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.

“Regulasi terkait Tukin Dosen ASN ini sudah ada sejak tahun 2020, tapi sampai sekarang belum juga terealisasi. Dosen ASN adalah motor penggerak pendidikan tinggi. Namun, selama lima tahun terakhir, kami terus dianaktirikan. Tukin yang menjadi hak kami justru diabaikan, sementara pegawai lain di kementerian ini langsung mendapatkannya sejak menerima SK sebagai ASN,” ungkap Anggun dengan nada kecewa.

ADAKSI menyoroti janji pemerintah yang menyatakan bahwa Tukin Dosen ASN akan mulai direalisasikan pada Januari 2025. Namun, pernyataan terbaru dari Plt. Sekjen KemDiktiSaintek, Togar Mangihut Simatupang, justru menegaskan bahwa belum adanya dana dan Peraturan Presiden (Perpres) menjadi kendala utama.

“Alasan ini menunjukkan lemahnya komitmen pemerintah. Ada jeda waktu lima tahun sejak regulasi ini diberlakukan, tetapi Perpres sebagai payung hukum implementasi Tukin belum juga terbit,” tambah Anggun.

Pentingnya Realisasi Tukin Dosen

Dosen ASN memainkan peran strategis dalam mencetak generasi unggul bangsa, mulai dari menciptakan inovasi hingga mengembangkan riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ketiadaan tunjangan kinerja selama lima tahun terakhir telah menciptakan kesenjangan antara dosen dan pegawai lain di lingkungan KemDiktiSaintek.

Organisasi pendukung seperti Green Engineering Society (GES), Forum Profesi Dosen Republik Indonesia (FPDRI), dan Forum Komunikasi Senat Politeknik Indonesia (FKSPI) turut bersuara, menegaskan pentingnya penghargaan yang adil bagi dosen ASN. Mereka menyerukan kepada pemerintah untuk segera merealisasikan Tukin Dosen guna menjaga semangat dan produktivitas tenaga pengajar di pendidikan tinggi.

Tuntutan ADAKSI

ADAKSI menyampaikan beberapa tuntutan utama kepada pemerintah:

  1. Segera Terbitkan Perpres sebagai dasar hukum implementasi Tukin Dosen ASN.
  2. Prioritaskan Alokasi Anggaran untuk merealisasikan hak dosen yang telah lama tertunda.
  3. Jamin Komitmen Pemerintah terhadap janji yang telah disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

“Dosen ASN bukan hanya tenaga pendidik, tetapi juga pelopor perubahan di bidang pendidikan tinggi. Pemerintah harus menghormati peran ini dengan memenuhi hak kami,” tegas Anggun Gunawan.

Aksi Simbolik yang Bermakna

Karangan bunga yang dikirimkan oleh ratusan forum dosen se-Indonesia ini tidak hanya sekadar simbol kekecewaan, tetapi juga seruan untuk keadilan. Setiap pesan yang tertera pada karangan bunga mencerminkan suara kolektif para dosen ASN yang merasa hak mereka diabaikan.

Melalui aksi ini, ADAKSI berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk merealisasikan Tukin Dosen ASN, sehingga dosen dapat terus berkontribusi optimal dalam membangun masa depan pendidikan tinggi Indonesia.(*/foto:antara/sumber:fakta.com)

 

About Redaksi

Check Also

PWI Pusat Ajak Kompas Gramedia ikuti Kompetisi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024

Poskaltim.id, Jakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyelenggarakan  Anugerah Jurnalistik Adinegoro (AJA) 2024. Ini …

Akmal Malik Kembali Dilantik Menjadi Pj Gubernur Kaltim

Poskaltim.id, Jakarta — Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian atas nama Presiden RI melantik Penjabat (Pj) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *