Poskaltim.id, Samarinda – Menurut data penelitian CEDS FEB Universitas Padjajaran dan FK Universitas Gadjah Mada menunjukkan, dari 98 orang wartawan yang disurvei, sebanyak 45,92 persen, wartawan mengalami gejala depresi dan 57,41 persen mengalami kejenuhan secara umum.
Hal tersebut dikatakan oleh Visnu Bhawono, Institution Relation Departement PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM) saat webinar forum diskusi bulanan secara daring dengan media dan jajaran SKK Migas-PHM, pada Selasa (15/9/2020).
Menurut Visnu, selain disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti 3M yaitu menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan memakai masker jika ke luar rumah, ternyata pengendalian stres diri juga sangat diperlukan agar pekerjaan dan aktivitas berjalan seimbang.
“Jadi kita mengenal stress negatif dan stress positif. Stres sebenarnya diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Terpenting bagaimana mengelola stres menjadi distres, bagaimana yang tidak mengenakkan menjadi mengenakan,” ujarnya di hadapan 100-an peserta daring.
Begitupun dengan wartawan, selama Covid-19 tidak jarang banyak juga yang mengalami stres karena harus mengejar target pekerjaan (deadline), sulitnya wawancara langsung dengan narasumber hingga masalah jaringan internet.
Lanjut Visnu, kelompok umur yang mengalami depresi dan gejala stress selama menghadapi masa pandemic Covid-19 ini adalah pada usia produktif yaitu pada rentang usia 36-35 tahun sebesar 83 persen, disusul usia 36 hingga 45 tahun sebesar 79 persen dan usia 25 tahun -35 tahun sebesar 78 persen. Sementara, rentang usia 45-55 tahun sebesar 76 persen dan usia di atas 55 tahun sebesar 60 persen.
“Gejala fisiologis yang banyak dialami adalah pegal, otot tegang, sulit tidur atau insomnia dan sakit kepala. Sedangkan efek psikologis yaitu cemas, khawatir, mudah marah, hingga nafsu makan yang menurun atau justru makan berlebih,” jelas Visnu.
Sekain membekali wartawan dan karyawan PT PHM tentang cara mengelola stres dengan benar, Visnu juga memberikan cara untuk memberikan pemahaman dan pertolongan pertama gejala stres kepada anggota keluarga melalui cara Psychological First Aid (PSA) atau pertolongan pertama dan dukungan gejala psikologi dengan cara mendengarkan tetapi tidak memaksa, menenangkan dan membuat lebih nyaman, serta membantu keterhubungan dengan informasi, layanan dan dukungan.
Bakan Visnu juga membagikan tips agar dapat mengelola stres dan membalikkannya dari stres negatif menjadi stres positif yang justru diperlukan dalam kehidupan dan untuk menunjang kesuksesan.
Forum diskusi berkala online bertema “Mengelola Kesehatan Mental di Era Pandemi” ini merupakan diskusi bulan ke dua dimana pada bulan sebelumnya mengambil tema “Kiat Media Bertahan di Era Pandemi”. (Yuliawan Andrianto)