Poskaltim.id, Samarinda – Limbah kulit bawang merah yang saat ini masih terbuang dan menjadi sampah, ternyata oleh dosen dan peneliti Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani Samarinda) dapat dimanfaatkan menjadi pupuk Zat Pengatur Tumbuh (ZPT).
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) adalah senyawa yang diberikan ke tanaman sebagai suplemen tambahan pada tanaman agar meningkatkan proses pembelahan sel menjadi lebih aktif. ZPT juga bisa dikatakan hormon pertumbuhan.
Ketua Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Kiamah Fathirizki Agsa Kamarati, S.Hut., M.Hut menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan oleh Program Studi Pengelolaan Hutan Politani Samarinda bertempat di Agrowisata Swargo Tani Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim pada Sabtu (30/9/2023)
“Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan mitigasi dalam pengelolaan agrowisata berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah kulit bawang merah dan juga bawang merah menjadi ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Organik pada tanaman,” ujarnya.
Diharapkan agrowisata Swargo Tani bermanfaat tidak hanya sebagai wisata edukasi tetapi juga berwawasan lingkungan dalam pengelolaannya karena tidak menggunakan ZPT berbahan kimia melainkan organik.
Kegiatan Pengabdian masyarakat juga dihadiri perwakilan perusahaan Manager External PT Insani Baraperkasa Muhammad Nilzam.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, karena memberi edukasi pada para petani dan juga ibu-ibu sekitar agrowisata untuk aktif mengelola limbah organik rumah tangga seperti kulit bawang merah dan memanfaatkan sebagai ZPT yang dapat menggantikan ZPT kimia yang dapat mengurangi kualitas tanah. Perusahaan sangat mendukung untuk keberlanjutan kegiatan ini agar memfasilitasi petani dalam pengelolaan agrowisata,”katanya.
Loade Muh. Asdiq Hamsin Ramadan, S.P., M.Si selaku narasumber dari Prodi Pengelolaan Hutan Politani Samarinda lebih menjelaskan rinci, jika ZPT sebenarnya sudah ada dalam diri tumbuhan atau bisa dikatakan ZPT alami yang berfungsi memacu pertumbuhan tanaman secara alami.
Selain itu, ZPT juga berada di luar tubuh tumbuhan atau bisa dikatakan ZPT buatan yang dapat dibuat oleh manusia, fungsinya sama yaitu memacu atau merangsang tanaman agar dapat bertumbuh dengan cepat. Secara umum ada tiga jenis ZPT yaitu auksin, giberelin dan sitokinin.
“FungsI dari masing-masing zpt tersebut yaitu, Auksin berfungsi mempercepat pertumbuhan akar, Giberelin berfungsi membantu pembesaran tanaman dan membantu perkecambahan, Sitokinin bersama auksin dapat mempercepat pertumbuhan akar,” ujarnya.
Lebih lanjut ZPT buatan ini dapat dibuat dari bahan alami seperti bawang merah, rebung bambu dan air kelapa. Hormon auksin dapat dibuat dari bawang merah, hormon giberelin dapat dapat dibuat dari rebung bambu, hormon sitokinin dapat dibuat dari air kelapa.
Meskipun ZPT buatan dibuat dari bahan-bahan alami dan berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, zpt buatan tidak tepat untuk digunakan sebagai pengganti pupuk organik.
Cara penggunaan salah satunya dengan cara disemprot. Dosisnya adalah 1:15, yaitu dengan mencampurkan 1 bagian ZPT dan 15 bagian air, misalnya untuk 100 ml larutan ZPT bawang merah dapat dicairkan dengan 1,5 liter air. Aduk dan campurkan hingga merata. Semprotkan Larutan ZPT tersebut pada tanaman yang baru tumbuh yaitu sekitar 3-4 hari setelah tanam atau tanaman yang kerdil untuk merangsang pertumbuhan tunas dan juga akarnya
Zat ZPT bawang merah ini juga dapat disiramkan. Dosisnya adalah 1:10, yaitu dengan mencampurkan 1 bagian ZPT dan 10 bagian air, misalnya untuk 100 ml larutan ZPT bawang merah dapat dicairkan dengan 1 liter air. Aduk dan campurkan hingga merata. siramkan pada media tanam di sekitar perakaran tanaman
Selain itu direndam bagian batang yang akan distek atau benih tanaman pada larutan ZPT bawang merah. Dosisnya adalah 1:10, misalnya untuk 100 ml larutan ZPT bawang merah dapat dicairkan dengan 1 liter air. Rendam batang stek atau benih pada larutan ZPT tersebut selama kurang lebih 2 jam.(*/Ven)