Dihiasi Api Unggun, Peserta Kemping Keberagaman Tampilkan Teatrikal Pencegahan Radikalisme-Terorisme

Poskaltim.id, Samarinda — Kegiatan Camping Keberagaman dengan peserta para guru agama di sekolah yang dibuka sejak siang terus berlanjut hingga sesi malam hari dengan penampilan beberapa kelompok guru yang mengaktualisasikan bagaimana paham radikalisme-terorisme berkembang berikut pencegahannya.

Acara berlangsung meriah dengan suasana api unggun di tengah-tengah para peserta. Seluruh guru peserta larut dalam kegembiraan, seolah-olah mereka sedang berlibur dan sejenak menghilangkan penat setelah rutinitas mengajar.

“Acaranya sudah bagus dengan materi-materi yang bermanfaat bagi guru agama di sekolah. Begitupun saat kegiatan api unggun, para guru yang sudah tidak muda lagi ini merasa senang saat bermain, bernyanyi dan memperagakan penampilan teatrikal kelompok mereka. Semua senang karena dapat kegiatan ini selain serius di kelas juga santai melepas penat di luar ruangan. Perlu sesekali memang kita merasakan kembali seperti saat menjadi anak-anak,” ujar Herti Lestiani tertawa.

Hesti yang merupakan perwakilan peserta guru beragama Hindu ini mengakui,  jika materi dalam acara ini sangat bagus dan bermanfaat bagi peserta walaupun masih ada kekurangan dalam penyelenggaraan seperti waktu yang disediakan selama acara kurang banyak dan undangan ke sekolah yang mepet untuk menghadiri kegiatan.

Acara yang digelar oleh Bidang Agama dan Pendidikan, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Kalimantan Timur (FKPT Kaltim) ini bertajuk Camping Keberagaman yang diikuti oleh peserta guru agama dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK, bertempat di lapangan PSBB MAN 2 Samarinda, pada Rabu (15/3/23).

Senada dengan pernyataan Hesti, seorang guru agama Islam bernama Setia dari sebuah SMP di Samarinda sangat menyambut gembira acara Camping Keberagaman ini. Dirinya tidak keberatan jika harus menginap semalam, untuk mengikuti seluruh rangkaian acara  yang disiapkan.

“Ini keikutsertaan saya yang kedua kalinya dalam acara FKPT Kaltim. Tahun lalu saya menjadi peserta moderasi beragama di sekolah dan saat ini camping keberagaman. Ini menjadi penambah wawasan bagi saya dalam mengajar di sekolah bagaimana menerapkan rasa toleransi,” ujar wanita bercadar ini.

Setia mengakui jika kegiatan semacam camping keberagaman ini akan dapat menambah wawasan setiap guru yang hadir menjadi peserta. Sehingga, setiap guru akan mampu mendeteksi dan mencegah siswa untuk tidak masuk dalam pergaulan yang mengarah pada radikalisme-terorisme.

“Di sekolah kami terus mengajak siswa kami untuk dapat menjadi generasi muda yang berkualitas dengan cara terus meningkatkan toleransi dan tidak henti-hentinya berpesan agar mereka tidak masuk ke dalam ruang paham radikalisme dan terorisme,” ujarnya. 

Acara api unggun yang berlangsung sejak pukul 20.00 wita ini berakhir sekitar pukul 23.00 wita setelah enam kelompok peserta menampilkan adegan teatrikal bagaimana merawat rasa toleransi dan menghindarkan diri dari radikalisme-terorisme.

Sejak siang hari peserta yang berjumlah lebih dari 70 orang peserta ini telah mendapatkan materi dalam ruangan berupa Sketsa Keberagaman Indonesia dan Pencegahan Terorisme, Praktik Moderasi Beragama, Social Presencing, membuat materi  narasi di media sosial hingga penampilan teatrikal per kelompok.(Penulis: Yuliawan Andrianto)

About Redaksi

Check Also

Komitmen Indosat dan UN Women Mendorong Pemberdayaan Perempuan

Poskaltim.id, Samarinda — Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan UN Women bekerja …

Komunitas Sebarkan Ajak Anak Yatim Dhuafa Wisata Belanja

Poskaltim.id, Samarinda – Pada penghujung bulan suci Ramadan, Komunikasi Sedekah Bareng Kalimantan (Sebarkan) membahagiakan 380 …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *