Universitas Pakuan Kaji Daya Dukung Pangan Berbasis Lahan Sawah di Kabupaten Purwakarta

Poskaltim.id,  Purwakarta — Pulau Jawa merupakan sentra produksi beras dengan menyumbang produksi beras sebesar 53 persen dan Jawa Barat menyumbang 17 persen  produksi rata-rata padi nasional.

Menurut dokumen Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim 2020-2045, produksi padi di Pulau Jawa diproyeksikan akan berkurang di atas 17,5 persen. Selain itu, laporan Statistik Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2021 mengungkapkan  pada periode tahun 2017 – 2020 terjadi penurunan luas panen dan produksi padi di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Secara topografi, Kabupaten Purwakarta memiliki area dataran rendah mencapai 52,60 persen dari total luas wilayahnya, sehingga sangat sesuai untuk lahan sawah. Sektor pertanian memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap struktur perekonomian Kabupaten Purwakarta, yaitu sebesar 6,90 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Dalam rilis yang diterima redaksi pada Senin (26/12/2022) dikatakan salah satu tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Purwakarta adalah persaingan pemanfaatan ruang. Lahan sawah seringkali terkalahkan oleh kebutuhan ruang untuk mengakomodir kepentingan pembangunan ekonomi dan investasi.

Sehingga lambat laun luasan lahan sawah terus berkurang. Pada dasarnya, berkurangnya lahan sawah tidak hanya mengancam ketahanan pangan, namun juga keberlangsungan dan kelestarian lingkungan.

Atas dasar tersebut, dosen dan mahasiswa dari Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan melakukan studi Analisis Daya Dukung Pangan dan Lingkungan Berbasis Lahan Sawah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Tim kajian yang beranggotakan Dr. Dolly Priatna, M.Si.,  Dr. Rosadi, SP., MM., Prof. Dr. Isman Kadar, dan Budi Saputro ini, bermaksud merumuskan rekomendasi strategi peningkatan daya dukung pangan guna mencapai ketahanan pangan di Kabupaten Purwakarta.

Kajian yang dilakukan pada Januari – April 2022 ini mengungkapkan analisis spasial di Kabupaten Purwakarta pada periode 2013-2017 telah terjadi pengurangan lahan sawah menjadi area terbangun sebesar 195,55 ha, dengan pengurangan lahan sawah terbesar menjadi industri yaitu sebesar 117,99 ha (60,34 persen).

Sedangkan pada periode 2017-2021 pengurangan lahan sawah menjadi area terbangun yaitu sebesar 401,83 ha, dengan pengurangan lahan sawah menjadi pemukiman cukup tinggi yaitu sebesar 196,76 ha (48,97 persen).

Pada kesempatan ini, Dolly Priatna, salah satu anggota tim kajian, mengatakan bahwa salah satu faktor penting dalam daya dukung pangan dan lingkungan adalah adanya lahan sawah.

Semakin luas lahan sawah yang terlindungi dan semakin produktif lahan sawah tersebut, maka akan semakin tinggi pula daya dukung pangan dan lingkungannya.

“Untuk meningkatkan daya dukung pangan Kabupaten Purwakarta, salah satunya dapat dicapai dengan adanya intervensi kebijakan melalui skenario kebijakan optimasi sumber daya lahan sawah, peningkatan produktivitas dan kombinasi atas keduanya,” ujar Dolly.

Subkoordinator Konservasi Lahan dan Analis Prasarana Sarana Pertanian Ahli Muda Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Pinta Uli Vera A. Simanjuntak, mengatakan pangan merupakan hak asasi manusia yang fundamental.

Pinta mengatakan Kementerian Pertanian mendukung penuh upaya semua pihak, seperti yang dilakukan oleh Prodi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan ini, agar bersama-sama mencari solusi untuk berinovasi serta menciptakan keberlanjutan pangan dan kelestarian lingkungan ekosistem di negara ini.

“Kita sama-sama menginginkan mewariskan keberlanjutan pangan dan pertanian maju, mandiri dan modern untuk anak cucu generasi mendatang. Oleh karena itu, kajian-kajian yang telah dilakukan di daerah lain selain Kabupaten Purwakarta dapat memberikan rekomendasi arah kebijakan bagi keberlanjutan dan ketahanan pangan di Indonesia,” tegas Pinta.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Mekar Harapan, Desa Citeko, Kecamatan Pleret, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Ahmad Gunyani mengatakan lahan sawah di Desa Citeko, Kabupaten Purwakarta sudah mulai berkurang akibat alih fungsi lahan menjadi perumahan dan peruntukan lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan jumlah produksi padi menurun sehingga menyebabkan terganggunya ketahanan pangan di Kabupaten Purwakarta.

“Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan dukungan dari pemangku kepentingan setempat khususnya pemerintah daerah agar bersama-sama mempertahankan lahan sawah yang ada di wilayahnya dari alih fungsi lahan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Purwakarta” ujar Ahmad. (editor: Yuliawan Andrianto)

About Redaksi

Check Also

POLNES Adakan Simulasi Penyelamatan Bencana Kebakaran pada Gedung Bertingkat di SDN 005 Loa Janan Ilir Samarinda

Poskaltim.id, Samarinda — Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sering terjadi dan dapat menimbulkan kerugian …

Dosen Prodi Manajemen Pemasaran Polnes Berikan Pelatihan Website dan Blog di UMKM Harum Manis

Poskaltim.id, Samarinda — Dosen Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Samarinda (PKM Polnes) melaksanakan Pelatihan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *