BNPT Dorong Perguruan Tinggi di NTB Cegah Terorisme

Poskaltim.id, Mataram — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)  mendorong perguruan tinggi di Nusa Tenggara Barat untuk  ikut  mencegah  radikalisme dan terorisme. Hal ini mengemuka dalam Kegiatan Dialog Pelibatan Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTB dan Universitas Mataram (Unram),  di Mataram,  Selasa (27/10).

Kegiatan yang berlangsung di  dome  Unram ini,  menghadirkan sejumlah narasumber  dari BNPT, FKPT NTB dan Civitas Akademika Unram, yaituKasubdit Pemberdayaan BNPT Dr Hj Andi Intang Dulung MHI; Rektor Unram Prof H Lalu Husni MHum; Ketua FKPT NTB Dr H Lau Syafi’i MM; Dekan Fakultas Syariah  dan Hukum UIN Alaudin Makassar, Dr H Muamar Bakrie, mantan anggota jaringan teroris Yudi Zulfahri dan Akademisi Unram Dr H Muhaimin SH MHum.

Kasubdit Pemberdayaan BNPT Dr Hj Andi Intang Dulung mengatakan, dipilihnya Unram sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia dengan pertimbangan Unram mempunyai mahasiswa sebanyak 35.000 orang dan menjadi daerah   prioritas yang berpotensi masuk daerah zone merah. Karena itu, ia berharap semua yang hadir dalam kegiatan menyampaikan bahaya radikalisme terorisme ke  tengah masyarakat dan cara mencegahnya.

Ia berharap generasi mahasiswa dan pemuda jangan sampai tercemar faham radikalisme. ”Ini memang sasaran kegiatan ini adalah generasi muda, termasuk mahasiswa jangan sampai tercemari faham radikalisme. Keinginan kami dari BNPT bidang pencegahan,  dalam hal ini Direktorat Pencegahan Pemberdayaan Masyarakat, yaitu memahami dan menanggulangi bahaya radikalisme teroris di kalangan mahasiswa,” ujarnya.

Dijelaskannya, saat ini kita menghadapi  dua virus  yang menguras perhatian masyarakat yaitu virus Corona-19 dan virus radikalisme di kalangan generasi muda. Langkah strategis yang bisa dilakukan  untuk mengatasi virus radikalisme dan terorisme  melalui pencegahan seperti kegiatan yang dilaksanakan di Unram ini.

”Ada narasumber yang bisa dijadikan masukan untuk mencegah bahaya radikalisme dan terorisme,” ujarnya. 

 Sementara itu, Rektor Universitas Mataram, Prof Lalu Husni MHum, memberikan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini akan  memberikan pemahaman pada stake holder perguruan tinggi baik itu dosen, lembaga pendidikan maupun mahasiswa agar dapat terhindar, atau  menjauh diri dari faham-faham radikalisme dan tindakan terorisme. Tindakan radikalisme dan terorisme tidak dibenarkan sesuai dengan idiologi negara Pancasila.

 ”Karena itulah civitas akademika Unram sangat mendukung kegiatan ini.  Terlebih mahasiswa sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa, dan sebagai agen perubahan menjadi strategis  sekali. Untuk itulah semua pihak harus memberikan dukungan agar tercipta suasana yang kondusif  untuk terlaksananya proses pembelajaran di kampus dengan mencegah radikalisme dan  terorisme,” katanya.

Ia berharap  BNPT maupun FKPT NTB terus bisa bekerjasama dengan universitas untuk memberikan penyadaran kepada mahasiswa sehingga ada persamaan persepsi kita dalam menangkal terorisme dan tindakan terorisme yang sangat membahayakan negara kesatuan RI.

Ditanya soal radikalisme di Unram, Lalu Husni mengaku secara pasti  sulit untukmendeteksinya. Tapi pada bulan April 2019  lalu Setara Institute telah merilis kampus-kampus  yang terpapar paham radikalisme. Salah satu  yang disebut  Setara Institute adalah Unram.

”Terlepas dari valid atau tidaknya  hasil penelitian ini dilihat dari sisi metodelogi penelitian , namun bagi kami Unram menganggapnya sebagai warning, peringatan agar kami pengelola perguruan tinggi lebih  hati-hati dan waspada, bahwa faham radikalisme dan terorisme yang sangat berbahaya atas keutuhan bangsa ini sudah masuk di kalangan mahasiwa,” katanya.

 Untuk itulah Unram  mengambil beberapa langkah preventif  selain melakukan penguatan idiologi kebangsaan,  melalui dosen-dosen mata kuliah Pancasila, begitu juga ada kepada  dosen lain, dengan meminta waktu 10-15 menit  sebelum kuliah  memberikan pemahaman  tentang wawasan kebangsaan.

Selain itu juga Unram membuat kesepakatan, semua mahasiswa baru yang kita terima  membuat pernyatan tertulis di bawah kertas bermaterei  yang diketahui oleh orangtua wali, bahwa jika nantinya  dalam perjalanan studinya tersangkut faham radikalisme dan terorisme dan narkoba akan dikeluarkan secara tidak hormat sebagaimahasiwa Unram. ‘

‘Selain itu kita mengambil alih pengelolaan masjid Unram, hingga lebih mudah melakukan kontrol terhadap dai, kyai dan penceramah maupun pengajian rutin serta khotbah-khotbah  Jumat dari kalangan yang lebih moderat,” katanya.

Ketua FKPT NTB Dr  H Lalu Syafi’i MM menyatakan pelibatan civitas akademika perguruan tinggi ini menjadi sangat penting untuk bersama-sama dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme.     

Ia berharap acara ini dapat meningkatkan kesadaran civitas academica perguruan tinggi dalam upaya mencegahan tindak radikalisme,  sehingga kampus bisa menjadi epicentrum damai dan perekat bangsa ditengah-tengah masyarakat yang majemuk dalam bingkai NKRI.

Diungkapkannya, NTB merupakan mata rantai jaringan terorisme di tanah airl. Ini dibuktikan setiap kali ada peristiwa pengeboman di tanah air, nyaris para pelakunya ada saja yang dikaitkan berasal dari NTB.    

Ia mencontohkan beberapa jaringan radikalisme di NTB, diantaranya  salah satu pesantren di Bima dan Dompu yang disebut sebagai jaringan terorisme Poso.

Di pesantren tersebut sama sekali tidak mengaku Indonesia sebagai sebuah negara sah. Demikian juga salah satu pesantren di Lombok Timur  dan pesantren di kabupaten Sumbawa Barat itu terang-terangan tidak mengakui Pancasila sebagai ideologi negara dan cenderung menginginkan negara khilafah.(*)

About Redaksi

Check Also

Terapkan Prinsip Keberlanjutan, PEP Sangasanga Field Raih Penghargaan ESG Nusantara Plaudit

Poskaltim.id, Jakarta –  PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field berhasil meraih penghargaan “ESG Nusantara Plaudit” …

PWI Pusat Ajak Kompas Gramedia ikuti Kompetisi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024

Poskaltim.id, Jakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyelenggarakan  Anugerah Jurnalistik Adinegoro (AJA) 2024. Ini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *