PosKaltim.id Informatif dan Mencerdaskan
Poskaltim.id, Samarinda — Dunia, termasuk Indonesia tak terkecuali Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini sedang dihadapkan pada tiga tantangan besar yaitu ketahanan air, ketahanan pangan dan ketersediaan energi.
Terkait dengan ketahanan air, Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Mahakam (TKPSDA WS-Mahakam), menggelar Sidang II tahun 2021.
“Karena air sumber kehidupan sangat penting, maka selamat bersidang dengan semangat yang tinggi sehingga bisa diwujudkan di lapangan dapat menyejahterakan masyarakat dan melestarikan lingkungan hidup,” ujar HM Aswin, dalam sambutannya pada Selasa, (2/11/2021).
TKPSDA WS dibentuk berdasar UU No.11 tahun 974, tentang pengairan dan peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tentang Pedoman Pembentukan Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada Tingkat Wilayah Sungai TKPSDA WS merupakan suatu wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air. Koordinasi dengan pihak terkait guna keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air serta tercapainya kesepahaman antar sektor, antar wilayah, dan antarpemilik kepentingan.
TKPSDA menjalankan tugas antara lain pembahasan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air, pembahasan program dan kegiatan pengelolaan sumber daya air, pembahasan rencana alokasi air tahunan (RAAT), pembahasan pengelolaan sistem informasi hidrologi, hidrometeorologi, dan hidrogeologi (SIH3)
Pembahasan pendayagunaan kelembagaan pengelolaan sumber daya air, pemberian pertimbangan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait permasalahan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai Mahakam.
Sidang II tahun 2021 yang digelar secara online dan offline bertempat di kantor Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV (BWSK-IV), di Jalan MT. Hariyono Samarinda.
Ketua TKPSDA-WS Mahakam, H.M. Aswin,MM mengatakan sidang II tahun 2021 ini membahas isu strategis Danau Kaskade yang terdiri dari Danau Semayang, Melintang, Jempang dan danau-danau sekitarnya.
Sidang yang diikuti 32 orang anggota TKPSDA-WS Mahakam membahas tiga aspek perairan yakni konservasi sumber daya air, pengelolaan sumber daya air dan pengendalian sumber daya air.
“Sidang ini terkait dengan sedimen dan tertutupnya permukaan danau dengan tumbuhan akuatik (misalnya eceng gondok, piyapu dan lainnya), juga pengembangan destinasi ekowisata,” jelas HM Aswin saat mengakhiri sambutannya.(YUL/Misman)
