Poskaltim.id, Samarinda — Bertepatan dengan peringatan hari bumi, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda ditunjuk sebagai tuan rumah oleh non goverment organization internasional untuk melaksanakan Welcome Reception and Dinner Forest Dialog 2024.
Rektor Unmul Prof. Dr. Ir Abdunnur MSi. IPU. ASEAN Eng. menyambut berbagai peserta dari 10 negara dan melibatkan yayasan, pemerhati lingkungan serta ada beberapa perusahaan yang berkontribusi untuk restorasi hutan.
“Restorasi hutan dalam arti yang luas dari hutan yang area atas yang dikupas lahannya sampai mangrove di coastal area. Selain memfasilitasi dialog juga pemikiran. Karena bicara restorasi tentang forest management tentunya berharap hutan Indonesia bisa mendukung hutan yang ada di seluruh dunia,” ujarnya pada Senin (22/4/2024) malam.
Ditambahkannya, apalagi hutan Kalimantan sebagai paru paru dunia. Sehingga, Unmul sebagai host atau tuan rumah memberikan pada civitas akademika konsep Sharing Experience.
Beberapa lembaga dan foundation yang terlibat, yakni beberapa yayasan dan habitat yang didukung seperti yayasan orangutan, mangrove center juga saling mendukung dalam pemikiran.
Acara penyambutan seluruh peserta dijamu di Pendopo Lamin Etam Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda.
Rektor Unmul menyatakan kedepan Indonesia siap menjaga hutannya dan mendukung ekosistem hutan yang ada dunia.
“Kedua kita dapat dukungan Pemprov Kaltim untuk menjamu di welcome dinner. Hadir Asisten III menjamu hangat semua peserta forum Forests Dialogue 2024. Itu membanggakan kita semua. Ada kunjungan lapangan terkait panitia,” ujarnya.
Turut hadir, Guru besar Fakultas Kehutanan Unmul, Prof Dr Ir H Mustofa Agung Sarjdono, dan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Umum dan Keuangan, Dr Ir Sukartingingsih MSc.
Menurutnya, pengelolaan hutan tak bisa bekerja sendiri namun perlu dukungan dan kerja sama beberapa pihak, termasuk kerjasama industri dan berbagai pihak.
“Karena kita fakultas Kehutanan tertua tentu bisa sebagai motor penggerak (leading sector) memberikan konsep pengelolaan hutan di dunia,” ujarnya.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah menyelamatkan dan melestarikan hutan khususnya di Indonesia. Ada perwakilan Food and Agriculture lembaga Internasional dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Beberapa negara yang hadir diantaranya Brazil, Kamerun, Afrika Australia dan Italia. Prof Agung Sarjono menambahkan Forest Dialogue inisiasi dari NGO sesuai kepentingannya khusus di 2024 fokus restorasi ekosistem.
“Kondisi hutan tropis lembab kita itu sangat menarik untuk ditinjau khususnya Kaltim menonjol di level internasional juga juga nampak menarik karena provinsi pertama diduni karena pengurangan emisi karbon,” tambahnya.(Ven)