Poskaltim.id, Samarinda – Kendaraan berplat nomor polisi merah milik Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Samarinda nantinya akan memiliki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus. Kendaraan milik rakyat ini nantinya tidak lagi ikut mengantre di SBPU umum.
Langkah ini diambil Wali Kota Samarinda, Andi Harun sebagai upaya pengelolaan pengeluaran operasional bahan bakar pemerintah.
Andi Harun mengungkapkan langkah ini tidak hanya soal efisiensi anggaran, tetapi juga untuk memastikan ketahanan distribusi energi dan pengawasan penggunaan BBM di lingkungan pemerintah.
“Selama ini kendaraan dinas tetap antre di SPBU umum milik swasta, tapi kita ingin mengontrol lebih baik. Kalau punya SPBU sendiri, pemakaian BBM kendaraan berpelat merah bisa lebih transparan dan efisien,” kata Andi Harun, pada Rabu (16/7/2025).
Pemkot telah memetakan tiga fokus utama dalam pengelolaan energi yaitu, menjamin ketersediaan stok, memastikan distribusi yang merata dan tepat sasaran, serta meningkatkan keamanan distribusi BBM.
“Yang pertama stok BBM untuk Samarinda harus selalu aman. Kedua, distribusi harus adil, khususnya LPG 3 kilogram dan BBM bersubsidi agar tepat sasaran. Ketiga, keamanan distribusi juga harus ditingkatkan, mulai dari SPBU, SPBE, pangkalan hingga distribusi ke masyarakat,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD Kaltim tiga periode ini menegaskan, pembangunan SPBU khusus ini akan menggunakan BBM non-subsidi sehingga tidak mengganggu kuota subsidi nasional. Namun, dalam situasi darurat, skema pemanfaatan SPBU tersebut bisa disesuaikan untuk kepentingan pelayanan publik yang lebih luas.
Selain mengefektifkan biaya operasional, kehadiran SPBU internal ini diharapkan bisa mengurangi antrean panjang di SPBU umum, khususnya bagi kendaraan-kendaraan operasional seperti truk pengangkut sampah, armada layanan masyarakat, hingga mobil patroli.
“Kalau kendaraan dinas tidak lagi antre di SPBU umum, dampaknya juga positif bagi masyarakat umum karena antrean berkurang, distribusi lebih lancar, dan tekanan pasokan bisa ditekan,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkot sudah menyiapkan dua opsi lokasi pembangunan SPBU, yakni di kawasan MT Haryono dan Kemakmuran. Pemilihan lokasi akan diputuskan setelah kajian teknis dan koordinasi dengan Pertamina rampung.
“Ini seperti SPBU khusus militer, tapi dikhususkan untuk ASN. Ini bagian dari upaya menata ulang layanan publik agar lebih efisien dan profesional,” pungkasnya.(*/mn)