Poskaltim.id, Samarinda — Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur kembali melaksanakan kegiatan virtual event yang bertajuk Kaltim Tourism Virtual Expo, dengan tagline “Discover East Borneo, Paradise of the East”. Kegaitan ini merupakan terobosan menyiasati dampak terjadinya pandemi Covid-19 terhadap sektor pariwisata. Sebelumnya, kegiatan serupa sudah empat kali digelar dalam bentuk virtual festival.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan dalam pameran ini, Kaltim menampilkan pesona wisata Kalimantan Timur, berupa daya tarik wisata, kuliner, ragam wisata unggulan, aneka kerajinan dan industry pariwisata Kaltim yang telah menerapkan sertifikasi sertifikasi CHSE yaitu Cleanliness, Health, Safety, Enviroment Sustainability.
“Melalui virtual pameran ini, kami berharap bahwa promosi pariwisata Kaltim tetap produktif untuk menggaet pengunjung. Yakni, memberikan gambaran dan pengalaman virtual tentang berbagai atraksi wisata Kaltim yang eksotis, untuk menjadi wishlist atau daftar kunjungan ketika pandemic Covid-19 telah berakhir,”ujarnya secara daring pada Senin (1/3/2021).
Menurut Sri, sektor pariwisata menjadi sektor yang sangat terdampak dengan pandemi Covid-19. Reaktivasi sejumlah tempat wisata sudah dilakukan dengan tetap memperhatikan secara ketat protokol sejak awal pandemic setahun yang lalu.
Pada masa pemulihan ekonomi penanganan Covid-19 ini, maka wisata domestik menjadi pilihan terbaik untuk pemulihan sektor pariwisata. Pemasaran wisata domestik harus secara masif dilakukan guna memberikan pilihan-pilihan kepada pengunjung terkait berwisata aman masa pandemi.
Dijelaskannya, penyelenggaraan pameran virtual ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan virtual events di masa pandemi Covid-19 sebagai bagian dari program LOCALISE SDGs, yang merupakan kolaborasi antara UCLG ASPAC dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau APEKSI dengan dukungan finansial oleh Uni Eropa.
“Pada masa pandemi, kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang banyak sangat dibatasi, dan pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat terpangaruh dari kondisi ini. Inovasi sangatlah dibutuhkan agar sektor pariwisata dapat tetap berjalan, setidaknya melalui promosi daya tarik wisata di daerah secara daring.
Virtual expo akan berlangsung selama satu bulan, yakni tanggal 1 Maret – 1 April 2021. Pameran virtual ini juga diikuti oleh Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kaltim, Badan Promosi Pariwisata dan Industri Pariwisata Kaltim, Dekranasda Kaltim, UCLG ASPAC dan Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia Regional Kalimantan-Sulawesi.
“Terdapat 20 stand pameran virtual akan menampilkan daya tarik wisata Kaltim, festival unggulan, kuliner, kerajinan dan informasi tentang industri pariwisata Kaltim khususnya yang telah menerapkan CHSE. Selain itu, pameran virtual ini dirangkai dengan pelaksanaan webinar penguatan sektor pariwisata masa pandemi,” ujar Sri Wahyuni.(Yuliawan Andrianto)