Poskaltim.id, Samarinda – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak tahun 2024, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Samarinda melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada siswa SMK Negeri 1 Samarinda.
Kegiatan ini menyasar pelajar kelas XI dan XII yang notabene adalah pemilih pemula dalam Pemilu Serentak tahun 2024 mendatang. Karena pada tahun 2024 sebagian besar usia para pelajar adalah lebih dari 17 tahun yang telah sah untuk memberikan hak suaranya.
Kepala SMK Negeri 1 Samarinda Agus Tridojo menyatakan tujuannya kegiatan ini untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula yang nantinya berusia 17-18 tahun.
“Dengan kegiatan ini saya berharap agar para siswa-siswi dapat ikut serta dan terlibat dalam Pemilu 2024. Maka itu, pengenalan politik di awal masa pemilihan harus dilakukan untuk menyiapkan pemilih pemula di tahun depan,” ujarnya pada Rabu (9/8/2023).
Selain dari Pemerintah Kota Samarinda lanjut Agus, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) juga memberikan Pendidikan Politik pada siswa-siswi SMK Negeri 1 Samarinda. Jumlah peserta yang disasar Kira-kira, ada sebanyak 800 orang yang mengikuti Pendidikan Politik tersebut.
Ditambahkan Agus Triono, sebagai pemilih pemula jangan sampai para pelajar ini tidak memberikan hak suaranya alias golput karena kurangnya pemahaman akan mekanisme pencoblosan dalam Pemilu Serentak.
“Sebenarnya setiap tahun, kami sudah berikan latihan pada anak-anak untuk menyampaikan suara mereka melalui pemilihan OSIS. Namun, kita kemas hampir sama dengan Pemilu tiap 5 tahun sekali. Jadi jika saatnya tiba, mereka punya hak pilih. Mereka tidak kaget karena sudah terbiasa,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua OSIS SMK Negeri 1 Samarinda, Muhammad Aidil Ilham menyambut baik Pendidikan Politik yang telah diberikan. Menurutnya, materi yang disampaikan untuk memberikan pemahaman dan para pemilih pemula agar lebih peduli terhadap Pemilu Serentak tahun 2024 mendatang.
Para pemilih pemula, ujar Aidil, pelajar sebagai pemilih pemula, harus lebih paham dan mengerti tentang masa-masa kampanye dan Pemilu. Sebab, tahun-tahun politik ini banyak partai-partai politik yang diam-diam bisa masuk untuk mempengaruhi pola pikir siswa-siswi agar memilih partai maupun peserta pemilu secara individu.
“Kita sebagai pemilih pemula harus aware (peduli) dan lebih selektif, kita benar-benar perlu peka terhadap partai-partai politik yang nantinya kita pilih sesuai hati nurani. Jadi itu harus diperhatikan. Kita sebagai pemilih pemula juga harus menyiapkan keinginan kedepannya ini mau seperti apa, ibaratnya sistem pemerintahan negara ini di periode selanjutnya bakalan bagaimana,” ucapnya.(yul/adv/disdikbud-kaltim)