Poskaltim.id, Kutai Kartanegara — Kalimantan Timur sejak awal tahun 2023 hingga memasuki pertengahan tahun telah memasuki musim buah-buahan. Buah durian, lai, langsat, dan rambutan adalah buah-buahan yang umum ditemui dipasaran.
Begitupun dengan buah lokal yang dikembangkan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Induk (BBI) Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim, Jalan Soekarno-Hatta Km.40 Loa Janan, Kutai Kartanegara.
Pada Minggu (2/7/2023) buah duku yang ditanam telah memasuki masa panen. Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi didampingi istri, Hj Erni Makmur panen buah duku tersebut. Buah ini bukan buah asli Kalimantan dan tidak dikembangkan masyarakat. “Saudara} buah duku adalah langsat dengan kulit agak tipis dan rasa yang sedikit asam.
Rombongan gubernur dan wakil gubernur turut didampingi oleh Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana dan Kepala UPTD BBI TPH, Devis Hendra.
Wagub Hadi Mulyadi mengungkapkan dirinya merasa bangga dan bersyukur, karena UPTD BBI TPH mampu merekayasa genetika pohon duku, sehingga bisa panen di luar musim.
“Mudah-mudahan bisa dikembangkan lebih besar, kalau perlu bukan buah duku saja, tetapi buah-buahan lokal lainnya bisa diduplikasi di seluruh Kalimantan Timur,” kata Wagub Hadi Mulyadi usai panen buah duku bersama Gubernur Isran Noor di UPTD BBI TPH Provinsi Kaltim, Ahad (2/7/2023).
Wagub juga berharap hasil pembibitan dan keberhasilan pengembangan pohon buah di BBI TPH Batuah, Kabupaten Kutai Kartanegara ini dapat disosialisasikan dan disebarkan ke masyarakat untuk dikembangkan lebih luas lagi.
“Pembibitan dan pengembangan tanaman buah mendukung ketahanan pangan, sangat penting potensi pangan di Kaltim juga sangat banyak. Kita memiliki buah Langsat Samarinda yang merupakan buah asli Kaltim, namun sayang pohonnya sudah banyak yang ditebang terdesak tumbuhnya permukiman penduduk. Oleh kerana itu, buah-buahan asli Kaltim wajib kita jaga kelestariannya, sehingga tidak punah dan hilang,” tegasnya.(Yul)