Poskaltim.id, Kutai Kartanegara — Gegap gempita kegembiraan dalam Hari Perpustakaan Nasional ke-43 terasa hingga ke Kalimantan Timur. Mengusung tema “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19”.
Memperingati Hari Perpustakaan ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kutai Kartanegara menggelar Sosialisasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, pada Sabtu (20/5/2023).
Acara berlangsung di Aula dan Taman Pintar Perpustakaan DPK Kutai Kartanegara dan dibuka oleh Kepala DPK Kaltim, Muhammad Syafranuddin dan sebagai pembicara dalam sosialisasi yang menjabarkan peran penting perpustakaan sebagai pusat keterampilan masyarakat.
Berlangsungnya sosialisasi merupakan langkah selanjutnya oleh DPK Kutai Kartanegara dalam terlibat langsung dengan masyarakat melalui program perpustakaan.
Dalam pemaparannya, Syafranuddin yang akrab disapa Ivan ini mengungkapkan berdasarkan data DPK Kaltim, 10 kabupaten dan kota di Kaltim telah memperoleh bantuan program TP-BIS (Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial).
Kutai Kartanegara sendiri memperoleh bantuan untuk tiga desa dan kelurahan yakni, Kecamatan Kota Bangun, Loa Duri Ilir, Panoragan. Pemanfaatan program TPBIS ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan keluarga melalui literasi berbagai pengetahuan yan gdidapat melalui membaca.
“Terdapat 164.610 perpustakaan di Indonesia, kita juga memasuki era revolusi industri 4.0, sebuah masa yang menuntut masyarakat belajar dan akrab dengan teknologi. Dalam mengoperasikannya tentu perlu terus meningkatkan keterampilan agar mahir dan terus menciptakan inovasi, gerbangnya melalui ratusan ribu perpustakaan di Indonesia,” ujar Syafranuddin.
Ia melanjutkan, harapan dari berlangsungnya sosialisasi Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, perpustakaan semakin banyak membuat program inovasi yang melibatkan masyarakat seperti kelas keterampilan, pengembangan diri, hingga pembekalan persiapan kerja lapangan untuk individu.
Sebelumnya, Kutai Kartanegara mendapat penghargaan peringkat ketiga dalam pelaksanaan kegiatan Akeditasi Perpustakaan Terbaik pada pelaksanaan Rakorda Perpustakaan dan Kearsipan, Maret silam di Surabaya oleh DPK Kaltim.
“Data BPS 2022, kemiskinan kita berada pada angka 9.54 persen, Hal tersebut mendorong perpustakaan dalam penekanan angka kemiskinan dan pengangguran melalui TP BIS,” ujarnya.(yul/adv/dpk-kaltim)