Sembilan Hari. Demi mengembangkan potensi olahraga dan pariwisata desa-desa di Kutai Timur, 20 peserta dari berbagai elemen melakukan ekspedisi eksplorasi paralayang di Teluk Pandan.

FASI Kutim Eksplorasi Teluk Pandan Sebagai Spot Paralayang Baru

KUTAI TIMUR – Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kabupaten Kutai Timur melakukan ekspedisi eksplorasi paralayang di Teluk Pandan selama sembilan hari, mulai 16 hingga 24 Agustus 2024. Kegiatan ini melibatkan 20 peserta dari berbagai elemen, termasuk My Trip My Adventure (MTMA), Karang Taruna, staf desa, dan kepala desa setempat.

Ketua FASI Kutim Ninda Adisti menjelaskan, eksplorasi ini merupakan bagian dari upaya pengembangan potensi olahraga dan pariwisata desa-desa di Kutai Timur.

“Kita ingin mengembangkan tiap desa sesuai dengan potensi yang ada. Kalau memang berpotensi, tidak hanya Suka Damai, mungkin di tempat lain juga yang punya potensi akan kita eksplorasi,” ujar Ninda, Minggu (24/8/2025).

Pemilihan Teluk Pandan sebagai lokasi eksplorasi didasari pertimbangan aksesibilitas yang strategis. Lokasi ini dinilai dekat dengan Sangatta sebagai ibu kota kabupaten, serta berdekatan dengan Bontang dan Samarinda. “Untuk olahraga kemudian industri olahraganya sendiri terkait dengan sekolah, kemudian kompetisi dan lain-lain terjangkau,” jelasnya.

Berbeda dengan pilihan sebelumnya, FASI Kutim tidak memilih daerah seperti Sekerat karena faktor jarak dan aksesibilitas. “Sekerat memang tidak jadi pilihan karena posisinya jauh dan aksesnya susah di jalan utamanya,” tambah Ninda.

Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa Teluk Pandan memiliki potensi sebagai spot paralayang, namun masih memerlukan perbaikan infrastruktur. Akses jalan menuju puncak juga menjadi fokus perbaikan. Meski sudah tersedia badan jalan, namun ke depannya perlu disemenisasi agar layak untuk kendaraan dan memudahkan pengunjung serta atlet.

“Tempat take off perlu dirampungkan dan dibenahi untuk bisa lebih bagus dan proper untuk wisata,” kata Ninda.

Terkait pembiayaan pengembangan, FASI Kutim sementara masih mengandalkan pola sponsor. “Mengharap APBD juga, tapi untuk saat ini kita tahu sendiri kondisinya. Betul-betul cari sponsor sementara ini,” ungkap Ninda.

Dukungan desa setempat dinilai positif, bahkan selama ekspedisi konsumsi tim dibantu oleh desa. “Kalau secara anggaran kemungkinan bisa karena tinggal penyusunan, tapi harapannya pemerintah kabupaten yang bisa memaksimalkan itu nanti,” harapnya.

Menanggapi rencana pengembangan spot paralayang baru tersebut, Kepala Dinas Olahraga (Dispora) Kutai Timur Basuki Isnawan menyatakan siap memberikan dukungan. “Kalau sarana prasarananya, perlengkapan atau segala macam asalkan diusulkan. Ada anggarannya bisa, tapi kalau masalah lokasi kita harus melihat dulu peruntukannya,” kata Basuki.

Kadispora juga menyoroti pentingnya memastikan status lahan sebelum pengembangan dilakukan. “Apakah itu lahan siapa, tapi kalau sarana prasarananya untuk mereka terbang segala macam sepanjang nanti ada anggaran dan diusulkan pasti bisa. Apa sih yang enggak bisa untuk kemajuan semua,” tegasnya.

Basuki bahkan memberikan saran alternatif lokasi lain yang bisa dieksplorasi. “Kenapa enggak coba di Bukit Pandang? Coba trek turun terbangnya bisa ke arah Stais sama Dispora,” usulnya.(Q)

About Redaksi

Check Also

Pembukaan Fornas VIII NBT 2025, Kaltim Bawa 820 Orang

Poskaltim.id, Mataram – Upacara pembukaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII di Provinsi Nusa Tenggara …

Kontingen Fornas Kaltim Berhasil Koleksi 4 Emas dan 1 Perak dari Inorga Pingpong

Poskaltim.id, Mataram – Kontingen Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Provinsi Kalimantan Timur melalui Induk …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *