Poskaltim.id, Samarinda – Riuh sorak sorai dan tawa anak-anak pecah di sepanjang jalan protokol Samarinda. Ribuan warga memadati trotoar, tidak hanya untuk merayakan Hari Kemerdekaan, tetapi juga untuk menyaksikan sebuah perayaan yang unik dan penuh makna, Pawai Pembangunan dan Karnaval Budaya Nusantara 2025. Pawai ini bukan sekadar arak-arakan biasa, melainkan cerminan semangat gotong royong dan kreativitas yang mengakar di Kota Tepian.
Pawai yang berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, ini menjadi magnet bagi seluruh lapisan masyarakat. Di antara barisan mobil hias yang menawan dan kontingen pejalan kaki yang menampilkan keragaman budaya, ada satu rombongan yang paling dinantikan: armada dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Samarinda beserta para relawan.
Barisan mobil pemadam yang panjang menjadi daya tarik tersendiri. Namun, bukan hanya ukurannya yang membuat penonton terkesima. Dengan cekatan, para petugas dan relawan menyemprotkan air ke udara, menciptakan pelangi buatan yang menyegarkan di tengah desak-desakan penonton. Anak-anak berlarian gembira, mencoba mendekat untuk merasakan cipratan air.
Lebih dari itu, relawan pemadam kebakaran juga melakukan aksi tak terduga yang menambah kegembiraan: membagikan uang receh pecahan Rp2.000 dan Rp5.000 kepada penonton. Aksi spontan ini mengubah pawai menjadi momen berbagi yang hangat, menunjukkan interaksi personal antara peserta dan masyarakat.
“Pawai ini adalah ajang di mana kita semua bisa merasakan kebersamaan,” ungkap salah seorang warga yang hadir. “Lihat anak-anak, mereka sangat senang. Tidak hanya karena mobilnya, tapi juga karena ada interaksi seperti ini.”
Secara keseluruhan, Pawai Pembangunan 2025 diikuti oleh 205 partisipan, terdiri dari 100 mobil hias dan 105 barisan pejalan kaki. Mereka menampilkan berbagai kostum dan seni tradisi yang mewakili kekayaan budaya dari seluruh nusantara. Rute sepanjang lima kilometer menjadi panggung bagi kreativitas anak bangsa, menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya sebatas fisik, tetapi juga mencakup pelestarian budaya.
Di balik kemeriahan yang terlihat, pawai ini juga membawa dampak positif bagi roda ekonomi lokal. Banyak pelaku UMKM di sepanjang rute pawai yang meraup untung besar. Dengan demikian, Pawai Pembangunan di Samarinda tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga pergerakan ekonomi yang menghidupkan kota.
Pawai ini membuktikan bahwa perayaan kemerdekaan bisa menjadi lebih dari sekadar upacara. Ia adalah momen di mana masyarakat bisa bersatu, merayakan keberagaman, dan merasakan semangat gotong royong yang menjadi pondasi utama pembangunan bangsa.(dosen)