Poskaltim.id, Kutai Timur – Berawal dari penampungan air hujan untuk kebutuhan pertanian, Embung Banyu Langi di Desa Suka Maju, Kabupaten Kutai Timur, kini bertransformasi menjadi destinasi wisata yang menarik perhatian. Inovasi ini bahkan mengantarkan desa tersebut masuk dalam nominasi Desa Wisata Pemula terbaik di tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Perubahan Embung Banyu Langi tidak terjadi dalam semalam. Kepala Desa Suka Maju, Muhammad Usman, menceritakan bahwa embung seluas 7,8 hektare ini perlahan disulap menjadi wahana rekreasi dengan konsep alam terbuka. “Kami kembangkan menjadi wahana wisata air, seperti perahu bebek dan pemancingan. Selain itu, kami lengkapi dengan fasilitas tempat bermain anak, panggung hiburan, dan warung UMKM yang dikelola warga,” terang Usman, Senin (4/8).

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif masyarakat. Awalnya, ide ini sempat menuai pro dan kontra. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai merasakan dampak positifnya. Banyak warga yang kini membuka warung makan dan anak-anak muda terlibat aktif mengelola wahana. “Awalnya memang ada yang ragu, tapi sekarang sudah mulai kelihatan manfaatnya. Bahkan, gaya hidup masyarakat mulai berubah, lebih terbuka dan kreatif,” tambahnya.

Pengelolaan wisata ini dilakukan secara kolektif oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Dinas Pariwisata Kutim bahkan turut mendukung pembangunan penginapan bergaya glamping yang ditargetkan rampung pada 2025, dengan harapan bisa menarik wisatawan dari luar daerah.
Masuknya Embung Banyu Langi ke dalam nominasi menjadi pengakuan atas upaya kolektif pemerintah desa dan warganya. Usman berharap, wisata ini akan terus berkembang sesuai namanya, “Suka Maju.”
“Tujuan kami bukan hanya soal wisata, tapi juga menciptakan lapangan kerja, memberdayakan masyarakat, dan menjadikan desa ini maju sesuai namanya,” pungkasnya.*)