Poskaltim.id, Samarinda – Provinsi Kalimantan Timur harus secepatnya melakukan transformasi ekonomi ke sektor selain pertambangan dan penggalian.
Sektor pertambangan dan penggalian dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono memiliki fluktuasi harga acuan dunia yang tidak menentu. Padahal komoditi batu bara merupakan andalan dan penopang Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Kaltim.
“Percepatan transformasi ekonomi Kaltim mutlak dilakukan. Pertumbuhan ekonomi Kaltim sangat tergantung dengan harga batu bara yang fluktuatif,” tegasnya dalam diskusi dengan aplikasi meeting zoom, pada Selasa (12/5).
Menurut Tutuk, transformasi ekonomi yang paling menguntungkan dan menjanjikan bagi Kaltim adalah sektor pariwisata. Ia melihat sektor pariwisata adalah sektor yang tidak memerlukan investasi yang besar namun dampaknya meluas.
“Kalau (industri) batu bara itu setahu saya tidak banyak menyerap tenaga kerja jika dibandingkan dengan pariwisata. Tetapi kalau pariwisata investasinya kecil tetapi dampaknya kemana-mana. Ekonomi kreatif, konservasi alam juga jalan,” ujarnya.
Provinsi Kaltim, ujarnya potensi pariwisatanya besar tetapi belum digarap secara maksimal. Dicontohkannya potensi premium tourism yang telah digarap negara lain.
Tutuk menduga jika harga batu bara terus turun, ia memperkirakan dalam waktu dekat sektor pariwisata akan menjadi (sektor) nomor satu penyumbang devisa terbesar bagi negara.
“Bayangkan pariwisata menghidupi banyak orang, investasinya tidak banyak dan semua orang bisa terlibat. Penerimaan devisa terbesar kedua di Indonesia itu (berasal) dari pariwisata,” tegasnya.(Yuliawan Andrianto)