Poskaltim.id, Samarinda — Dalam masa pandemi Covid-19 maupun dalam situasi kehidupan normal, sebuah lembaga pendidikan, seperti sekolah dan madrasah memiliki peran strategis baik dalam penyebaran paham radikal terorisme maupun dalam pencegahannya.
Hal tersebut dikatakan oleh Kabid Agama, Sosial dan Budaya, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltim, Mulyadi Mugeni dalam acara internalisasi nilai-nilai Agama, Sosial, dan Budaya melalui Training of Trainer (ToT) menjadi guru pelopor moderasi beragama di sekolah.
“Kelompok radikal terorisme juga menyebarkan pahamnya melalui lembaga pendidikan baik melalui kurikulum, proses pembelajaran, serta kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler,” tuturnya di hadapan ratusan peserta guru berbagai sekolah di Samarinda bertempat di Gedung Guru Kelurahan Dadi Mulya, pada Senin (4/7/2022).
Dalam sambutan tersebut Mulyadi Mugeni menambahkan untuk memberikan gambaran kegiatan Rencana Kegiatan Internalisasi Nilai-Nilai Agama, Sosial, Ekonomi dan Budaya melalui Training of Trainer ini diharapkan para guru di lembaga pendidikan yang mampu menjadi guru yang dapat menahan faham-faham radikalisme dan terorisme.
Dijelaskan Mulyadi, pelaksanaan kegiatan dilakukan secara luring (tatap muka), juga dalam kegiatan ini diselenggarakan lomba pembuatan “Bahan Ajar Berupa Video Pendek Sosiodrama Moderasi Beragama” melalui FKPT Kaltim.
Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. Ahmad Nurwakhid dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Deputi Perlindungan dan Pencegahan BNPT, Letkol TNI Yahendra mengatakan terorisme adalah ancaman nyata bagi perdamaian di Indonesia.
“Perlu untuk kita ketahui semua orang bahwa dalam prosesnya ada yang patut digarisbawahi dari berbagai peristiwa tindak pidana terorisme yang terjadi, yaitu kelompok pelaku terorisme tinggal di tengah masyarakat, membaur dalam kehidupan kita sehari-hari, bahkan bukan tidak mungkin ada di tengah-tengah lembaga pendidikan kita,” ujarnya.
Sehingga, Nurwakhid berpesan agar kegiatan yang lakukan oleh FKPT Kaltim ini merupakan salah satu bentuk bagaimana terorisme ditanggulangi secara lunak dengan melibatkan berbagai komponen bangsa, khususnya melalui partisipasi aktif stakeholder pendidikan,” ujar Nurwakhid.
Usai acara, Ketua FKPT Kaltim Achmad Jubaidi mengatakan kegiatan moderasi beragama dari sekolah ini merupakan program kerja FKPT Kaltim yang diberikan tugas oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk melaksanakan program pencegahan radikalisme-terorisme melalui guru agama di sekolah.
“Kita laksanakan kegiatan hari ini karena merupakan program tahunan FKPT Kaltim seperti bidang-bidang lainnya misalnya kita telah melaksanakan untuk Bidang Pemuda dan Pendidikan di Balikpapan pada April lalu dan kemudian bidang Perempuan dan Penelitian di bulan September dan Bidang Media Massa di bulan November mendatang,” jelasnya.
Dalam acara ini juga turut ditandatangani Nota kesepahaman untuk kerjasama antara FKPF Kaltim dan SMK Medika Samarinda dalam hal peningkatan pengetahuan siswa dalam menghadapi paham radikalisme-terorisme di lingkungan masing-masing.(Penulis: Yuliawan Andrianto)