Poskaltim.id – Sabtu pagi di Samarinda (20/12/2025), udara segar menyelimuti halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Timur. Namun, ada yang berbeda dari sekadar rutinitas olahraga biasa. Hari itu, kerukunan tidak hadir dalam bentuk naskah pidato yang kaku, melainkan dalam derap langkah kaki yang serempak.
Jalan sehat ini seolah menjadi metafora hidup, bahwa menjaga toleransi di Kalimantan Timur membutuhkan ritme yang sama, keinginan untuk saling memperhatikan, dan kesadaran untuk melangkah bersama tanpa ada yang merasa ditinggalkan. Di atas aspal yang sama, lintas tokoh agama, anggota paguyuban, hingga masyarakat umum melebur, membuktikan bahwa perbedaan keyakinan justru menjadi kekuatan yang saling melengkapi.
Bukan Sekadar Keringat Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, dan Ormas Kesbangpol Kaltim, Tri Atmaji, yang hadir mewakili pemerintah provinsi, menekankan sebuah pesan mendalam. Baginya, Kalimantan Timur adalah “Rumah Bersama”. Di rumah ini, keberagaman suku dan agama bukan untuk diperdebatkan, melainkan dipelihara sebagai fondasi stabilitas sosial.
“Kerukunan tidak datang dengan sendirinya. Ia harus terus diupayakan, dipelihara, dan diwariskan, terutama kepada generasi muda,” ujar Tri di sela-sela kegiatan.
Melalui jalan sehat ini, para peserta diajak belajar secara subtil. Seperti halnya di jalan raya, kehidupan bermasyarakat menuntut kita untuk menjaga ritme agar tidak terjadi tabrakan kepentingan. Nilai-nilai sederhana seperti saling menyapa saat berpapasan dan menyesuaikan kecepatan langkah menjadi cermin bagaimana moderasi beragama seharusnya dipraktikkan dalam keseharian.
Kado untuk Hari Amal Bakti ke-80 Kegiatan yang berlangsung meriah ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-80. Kepala Kanwil Kemenag Kaltim, H. Abdul Khaliq, memandang momen ini sebagai jembatan untuk mempererat silaturahmi antara institusi dan umat.
“Kita ingin membaur bersama seluruh masyarakat, semua agama, dan seluruh paguyuban,” tutur Abdul Khaliq. Kehadiran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam barisan peserta semakin mempertegas bahwa sinergi lintas iman di Bumi Etam telah mengakar kuat.
Saat garis finis tercapai, lelah yang terasa seolah terbayar dengan senyum ramah antarpeserta yang mungkin baru pertama kali bertemu. Di penghujung tahun 2025 ini, warga Kalimantan Timur kembali diingatkan: bahwa meski jalan yang ditempuh berbeda, selama kita melangkah bersama dalam harmoni, tujuan kedamaian akan selalu bisa digapai.(Sumber berita dan foto dari kaltimprov.go.id)
PosKaltim.id Informatif dan Mencerdaskan