Pamor jeruk purut asal Indonesia begitu cemerlang di Eropa. Dalam lima tahun terakhir, ekspor jeruk purut alias kaffir lime menjadi komoditas yang banyak peminatnya di Prancis dan Belanda. Ekspor jeruk purut Indonesia bersaing ketat dengan jeruk purut dari Vietnam, Thailand, Maroko, dan Reunion Island.
Chief Executive Officer PT Nusantara Segar Global, perusahaan eksportir jeruk purut ke Eropa, Margareta Astaman mengatakan, jeruk purut Indonesia memiliki dua keunggulan yakni berkualitas tinggi dan selalu ada sepanjang tahun. “Di pasar dunia, jeruk purut Indonesia dikenal sebagai produk yang dibudidayakan secara natural,” kata Margareta kepada Tempo, Selasa, (19/10/2021).
Bibit jeruk purut unggulan varietas puri agrihorti yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Tlekung, tahan penyakit dan karenanya bisa mengurangi penggunaan pestisida. Dengan begitu, cemaran pestisida pada jeruk purut ini selalu di bawah standar Maximum Residue Limits atau MRL yang ditetapkan Uni Eropa alias selalu memenuhi syarat untuk masuk ke pasar Eropa.
Jeruk purut ini juga punya daya tahan kesegaran dan aroma, sehingga kualitas buah tetap stabil sampai di negara tujuan. “Negeri kita juga diberkahi iklim yang luar biasa stabil dan tanah yang sangat subur hingga bisa mengekspor jeruk purut sepanjang tahun,” kata Margareta. “Jeruk purut enggak kenal musim, selalu ada barangnya.”
Margareta menggandeng petani di lima kabupaten, yakni Garut di Provinsi Jawa Barat, serta Blitar, Kediri, Tulungagung, dan Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur. Para petani ini rutin mendapatkan bibit jeruk purut dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Tlekung, unit pelaksana teknis Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian di Kota Batu, Jawa Timur.
Kepala Balitjestro Harwanto mengatakan, jeruk purut biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Buah dan daunnya mempunyai rasa khas dalam masakan. Sudah beberapa daerah di Indonesia membudidayakan jeruk purut, baik di lahan maupun pekarangan rumah. Jeruk purut cocok ditanam di dataran rendah sampai tinggi.
Harwanto mengatakan, perbenihan menjadi kunci kelangsungan bisnis jeruk. “Benih yang baik berasal dari kemurnian varietas dan bebas dari patogen sistemik,” ujarnya kepada Tempo, Kamis, (21/10/2021).
Jeruk purut varietas puri agrihorti mulai berproduksi saat berumur 1,5 sampai 2 tahun dengan rasa asam dan daun aromatik. “Kami tidak menanam secara luas, hanya untuk display saja. Kami menyiapkan benih sumbernya. Benih sebar ditangani oleh Koperasi Citrus Balitjestro. Kalau buat benih sebar, hanya sedikit untuk diseminasi,” ujar Harwanto.
Varietas puri agrihorti potensial menghasilkan 45-47 buah jeruk purut per tanaman dengan berat 38-56 gram per buah. Keunggulannya, daun berukuran lebih besar dan produksi lebih banyak. Kandungan air 65,5–87,9 persen dan berkadar gula 8100 brix; kandungan vitamin C 16,5-19,5 mg/100 gram dengan warna daging buah hijau muda kekuningan.
Jeruk puri agrihorti mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Kandungan vitamin C untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh. Antioksidan membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Jeruk purut juga banyak dimanfaatkan untuk kecantikan seperti perawatan kulit, wajah, dan rambut. (Sumber : Balitjestro. http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/mengenal-jeruk-purut-produksi-petani-indonesia-yang-laku-keras-di-pasar-eropa/