Poskaltim.id, Samarinda — Anggota Komisi IV, Rusman Yaqub menyatakan DPRD Provinsi Kaltim siap mendukung berbagai program dan peningkatan fasilitas dalam peningkatan literasi budaya membaca di masyarakat.
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Indonesia (BPMBI) yang dilaksanakan di Kantor DPRD Kalimantan Timur, Selasa (14/05/2022)
Rusman Yaqub menjelaskan bahwa rapat ini bertujuan untuk membangun minat baca kepada pemuda Kaltim. Rusman mengatakan bahwa rapat ini juga bermaksud memberikan dukungan-dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Dirinya mengatakan masyarakat Indonesia memiliki antusias dalam membaca hanya saja kurang dalam memahami sesuatu. Untuk itu rapat ini diharapkan dapat meningkatkan program-program minat baca dari Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Kaltim.
“Pemasyarakatan literasi atau minat baca orang-orang Indonesia itu luar biasa, hanya saja pemahamannya yang masih rendah. Sehingga sering berkomentar di media sosial tetapi tidak memahami permasalahan sebenarnya,” ucap Rusman.
Menurut Rusman, minat baca masyarakat Kaltim termasuk tinggi karena dipengaruhi oleh internet. Terbukti, pengguna internet masyarakat Kaltim adalah yang tertinggi di Indonesia. Saat ini, masih perlu didorong peningkatan minat baca di perpustakaan secara langsung.
Oleh karena itu, Rusman Yaqub berpendapat, perlu adanya peningkatan kelembagaan perpustakaan Kaltim. Ia menilai masih banyak perpustakaan yang masih belum memenuhi standar. Misalnya saja standar penyusunan judul buku (coding), pelatihan bagi tenaga perpustakaan, jumlah buku minimal hingga perpustakaan yang terakreditasi.
Menurut Rusman Yakub, perpustakaan di Kaltim masih banyak yang tidak memenuhi standar apalagi terakreditasi. Untuk disebut standar hanya 20 persen, misalnya minimal tersedia 1.000 buku dengan berbagai judul.
Dengan peningkatan kelembagaan perpustakaan ini diharapkan masyarakat Kaltim dapat memahami literasi berdasarkan isi buku di perpustakaan bukan hanya dari internet melalui smartphone maupun komputer mereka.
“Kalau standar perpustakaan kita sudah memadai walaupun masih perlu ditingkatkan jumlahnya. Maka masyarakat dapat meningkatkan minat baca bukan hanya melalui internet dengan penggunaan data,” ujarnya.(Jeng/adv-dpk-kaltim)