Pemprov Kaltim Terima 13 Naskah Kuno Kesultanan Gunung Tabur

Poskaltim.id, Samarinda — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menerima sebanyak 13 naskah kuno dari Kesultanan Gunung Tabur, Kabupaten Berau belum lama ini.

Maksud daripada penyerahan naskah kuno tersebut adalah untuk menyelamatkan bukti sejarah dari kerusakan dengan memanfaatkan teknologi dan perangkat elektronik yang ada saat ini.

Penyerahan tersebut langsung diberikan oleh pihak Kesultanan Gunung Tabur, Berau kepada Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Didi Rusdiansyah Anandani yang mewakili Gubernur Kaltim.

Diddy Rusdiansyah Anandani menjelaskan, penyelamatan naskah kuno adalah upaya Pemprov Kaltim untuk menyelamatkan naskah kuno yang banyak berisi mengenai sejarah, terutama budaya dan adat istiadat Kaltim.

“Naskah kuno menjadi aset penting suatu daerah yang seharusnya benar-benar dijaga dan dilestarikan. Kenapa kita selamatkan, karena naskah kuno adalah peninggalan sejarah di masa lampau,” ujarnya ditemui di Kantor Gubernur Kaltim.

Penyerahan tersebut juga disaksikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltim Muhammad  Syafranuddin dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Muhammad  Kurniawan.

Dikatakannya, dari 13 naskah kuno yang diserahkan oleh pihak Kesultanan Gunung Tabur, Berau kepada Pemprov Kaltim berbentuk tulisan tangan dan usianya sudah lebih dari 50 tahun.

“Aspek dan syaratnya sudah terpenuhi untuk dinyatakan sebagai naskah kuno. Ini menjadi bagian dari sejarah daerah kita. Pak Gubernur juga mendukung kita untuk menyelamatkan naskah kuno yang ada di Kaltim tersebut,” ujarnya pada Jumat (9/5/2023).

Diddy menjelaskan  mayoritas dari 13 naskah kuno yang telah diserahkan tersebut tersebut kondisinya rusak dan harus segera dilakukan perbaikan oleh Tim ahli dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI dibantu oleh DPK Kaltim.

“Sebenarnya jumlah naskahnya tak terhitung, tapi yang diserahkan ini baru 13 dan itu hanya milik Kesultanan Gunung Tabur saja. Itu pun kerusakan kita belum tahu seperti apa beratnya, harus ada pemeriksaan dari Perpusnas. Karena hanya mereka yang bisa melakukan perbaikan,” jelas Diddy.

Dirinya menambahkan, naskah kuno yang diterima tersebut ditulis dalam bentuk manuskrip bahasa Jawi, tulisan Arab dan berbahasa Melayu.

“Tulisannya Arab bahasa Arab, bahasa Jawi tulisan Arab, bahasa Melayu dan tulisan Arab berbahasa lokal. Bercerita mengenai silsilah kerajaan, pembuatan senjata dan catatan sipil,” pungkasnya.(Yul/adv/dpk-kaltim)

About Redaksi

Check Also

Kelurahan Sempaja Timur Bentuk Perpustakaan Mini

Poskaltim.id, Samarinda —  Semua yang besar dibangun dari yang kecil. Peribahasa tersebut mungkin cocok disematkan …

Patut Diapresiasi, Balai Rehabilitasi BNN Merintis Perpustakaan

  Poslatim.id, Samarinda —  Kepala Balai Rehabilitasi Samarinda Badan Narkotika Nasional (BNN) Kelurahan Tanah Merah, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *