Poskaltim.id, Sangatta — Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kabupaten Kutai Timur menyelenggarakan pelatihan mendeley dan teknik parafrase guna meningkatkan keterampilan menulis karya ilmiah.
Pelatihan ini dibimbing oleh Joko Suryanto, S.TP, M.Si dan Istikomah, SP, MP. Acara dipandu oleh Nursida, S.Pt, MP bertempat di Gedung Aula STIPER Jalan Soekarno Hatta Sangatta, pada Kamis (9/3/2023).
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Ketua 1 STIPER Kutai Timur Rosdianto, S.Pi, M.Si dengan Pelatihan mengusung tema “Mahir Menulis Karya Ilmiah dengan Aplikasi Mendeley”.
Pelatihan ini menggunaan aplikasi Mendeley yang mendapat banyak tanggapan positif dari para dosen, mahasiswa dan staf. Kegiatan hari ini dilaksanakan lebih pada tukar pengalaman menggunakan software Mendeley daripada sekedar pelatihan biasa.
Pemateri pelatihan Joko Suryanto menjelaskan bahwa Mendeley merupakan program komputer dan web yang dikembangkan oleh Elsevier untuk mengelola berbagi makalah penelitian.
Selain itu aplikasi ini dapat digunakan untuk, mencari data penelitian, berbagi data penelitian dan berkolaborasi antar sesama ilmuwan/peneliti dalam sistem jaringan komputerisasi.
“Software aplikasi mendeley ini sangat membantu sivitas akademika dalam membuat sitasi dan daftar pustaka,” ujarnya
Dikatakan, tindakan plagiasi merupakan perbuatan dengan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiah, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Sementara itu Istikomah mengatakan dalam ruang lingkup kata-kata, plagiarisme berlaku dalam mengambil beberapa kutipan, Baik dalam kalimat langsung maupun kalimat tidak langsung.
Ia mengatakan apabila plagiarisme dapat terjadi pada karya sendiri dimana penulis, menuliskan ulang kalimat yang pernah dibuat dan dirilisnya pada karya tulis lain.
Dalam pelatihan tersebut, Istikomah memberikan tips agar tidak melakukan plagiasi diantaranya, memparafrase yakni menggunakan ide gagasan orang lain tetapi menggunakan kata-kata kita sendiri, tanpa mengubah maksud atau ide gagasan orang lain dan tetap menyebutkan sumbernya.
“Ketika menggunakan tulisan orang, kita harus mencantumkan sumbernya dengan jelas. Jadi walaupun itu tulisan kita, kita tetap harus mencantumkan sumbernya,” katanya.
Pelatihan diakhiri dengan meminta peserta untuk memberikan evaluasi terhadap materi, pembicara dan memberikan masukan yang dapat digunakan dalam pengembangan kegiatan ke depan.
Dari hasil evaluasi terhadap materi dan pembicara, peserta sangat puas akan pelaksanaan pelatihan Mendeley ini, dan berharap dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan lain untuk pengguna perpustakaan.(Yul/adv/Dpk-Kaltim)