Poskaltim.id, Samarinda — Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) memiliki tiga peran dan andil penting dalam perekonomian di Indonesia, termasuk juga di Kalimantan Timur. UMKM menjadi sarana untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat karena UMKM terdapat hingga di lapisan paling bawah usaha.
Kehadiran UMKM terbukti mampu bertahan disaat krisis ekonomi yang melanda Indonesia beberapa tahun silam. Namun, masih banyak UMKM yang hanya memiliki perhitungan sederhana dalam sistem penjualannya. Bagaimana harga jual hanya dihitung dari selisih harga beli bahan ditambah ongkos produksi saja.
Oleh karena itu, dalam Pengabdian kepada masyarakat, POLNES Jurusan Akuntansi membantu UMKM yang bergerak di bidang makanan dalam Penghitungan Harga Pokok Produksi pada usaha kue Lisweet Patisserie di Samarinda, yang dilaksanakan pada Senin, (7 November 2022).
Seperti yang dialami oleh pemilik usaha kue Lisweet Patisserie, Listya Adelani. Dirinya mengaku sangat senang dengan pendampingan dan bantuan dari Polnes Jurusan Akuntansi ini sehingga usahanya yang beralamat di Komplek Korpri Loa Bakung Blok J1 no 22 Sungai Kunjang Samarinda, dapat menentukan harga yang lebih bersaing dengan penjual lainnya.
Sebagai seorang usahawan muda tentunya membuat perencanaan untuk bisnisnya menjadi hal penting. Salah satunya adalah pengetahuan tentang bagaimana menentukan harga jual yang kompetitif dan lain-lain.
“Memang saya merasakan sulitnya menghitung harga jual, karena tidak mengetahui cara standar penghitungan penjualan yang benar. Syukurlah ada PoOLNES dalam kegiatan ini yang membantu,” ucapnya.
Dosen jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda yaitu Fariyanti menjelaskan Politeknik Negeri Samarinda melalui Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UP2M) selalu mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di setiap tahunnya.
“Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa sebagai institusi pendidikan, POLNES berperan aktif dalam mendukung program-program pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah,” ujar Fariyanti.
Dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), tim dosen Akuntansi Fariyanti dan Retno Maninggarjati fokus memberikan materi “Penerapan Penghitungan Harga Pokok Produksi Kue Lisweet Patisserie”, yang beralamat di Komplek Korpri Loa Bakung Blok J1 nomor 22 Sungai Kunjang Samarinda.
Untuk itu, Fariyanti dan tim yang dibantu oleh mahasiswa Annisa Nur Amanda, dalam kegiatan PKM ini membagikan tips untuk membantu Listya sebagai pemilik usaha kue Lisweet Patisserie menghitung harga pokok produksi kue yang merupakan komponen dari harga jual.
“Sehingga kami di POLNES membantu melakukan perhitungan dan penyusunan harga pokoknya. Karena dengan perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang tepat akan mudah menentukan harga jual yang lebih kompetitif, sehingga penjualan produk dapat bersaing,” jelas Fariyanti.
Fariyanti memaklumi, pengusaha yang baru memulai usahanya biasanya tidak akan memilih teori yang rumit dalam menentukan harga jualnya. Praktik perhitungan untung-ruginya relatif masih sederhana.
Dalam kegiatan PKM ini diajarkan bagaimana cara menghitung harga pokok produk yang lebih sederhana dan menggunakan unsur-unsur pentingnya saja, tanpa mengabaikan prinsip-prinsip dalam Akuntansi.
Ditambahkan, jika setiap pengusaha bisa saja mencoba menghitung-hitung berapa potensi harga pokok, biaya-biaya, dan keuntungan yang diperoleh. Walau teori akuntansi melibatkan banyak unsur perhitungan HPP, termasuk pembelian bersih, pembelian kotor, retur, diskon, beban-beban, dan lain-lain.” jelasnya.
“Sehingga diharapkan pemilik usaha dapat membuat perencanaan yang lebih baik dalam mengembangkan usahanya terutama perencanaan bisnisnya. Dengan perencanaan yang baik tentunya UKM yang didirikan oleh pengusaha muda ini dapat bersaing dengan para kompetitor lain dan dapat terus mengembangkan usahanya,” jelas Fariyanti(adv/*)