Poskaltim.id, Samarinda – Dalam Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) yang berlangsung pada 20-22 Juli 2023 di UPTD Taman Budaya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Samarinda turut memamerkan beberapa karya siswa mereka.
Dalam acara FHBN ini, SMKN 7 Samarinda memamerkan karya siswa dari beberapa jurusan. Ada karya smart home system atau teknologi rumah pintar. Kemudian dipamerkan juga karya design pakaian menggunakan cetakan (printing), mug, pin, tumbler dan lainnya.
Wakil Ketua (Waka) Humas SMK Negeri 7 Samarinda, Midiaty mengatakan pameran hasil karya siswa ini menjadi sarana untuk mempromosikan sekolah dan memamerkan hasil karya dari beberapa jurusan yang dimiliki.
“Jadi hasil karya mereka bukan hanya dilihat siswa kami saja, tetapi sebagai sarana promosi agar orang dari luar juga bisa melihatnya. Sehingga akan ada ketertarikan untuk memilih SMK 7 sebagai sekolah lanjutan ketika lulus dari jenjang SMP,” ujarnya pada Jumat (21/7/2023).
Widiaty menjelaskan hasil karya siswa ini juga dijual apabila ada masyarakat yang tertarik. Barang yang biasanya diminati masyarakat seperti olahan medali dari bahan akrilik, mug, pin, alat sensor, alat absen kehadiran dan lain-lainnya.
“Kami menerima pesanan untuk rumah-rumah dan kantor-kantor. Bahkan saat pandemic Covid-19 SMK 7 juga menerima orderan alat sensor untuk hand sanitizer,” jelasnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Kaprodi Teknik Jaringan Komputer dan Komunikasi (TJKT) Zulkifli menjelaskan beberapa hasil karya siswa dari jurusan TJKT berupa smart home system, yaitu modifikasi jam tangan pintar (smart switch), modifikasi sensor infra merah (infra red) hingga modifikasi dari kartu kamar hotel.
“Karya anak-anak untuk modifikasi smart switch seperti saklar sentuh. Kita pakai sensor yang dimodifikasi sedemikian rupa dan diimplementasikan buat lampu. Sebenarnya, sistem ini bisa buat apa aja, tetapi siswa membuat untuk modifikasi lampu,” ujarnya.
Sementara itu, modifikasi sensor infra red, siswa menggunakannya pada sistem remote televisi. Jadi, konsepnya menggunakan remote yang bisa diimplementasikan ke mana saja. Sedangkan, modifikasi dari kartu kamar hotel yaitu menggunakan chip di dalamnya.
“Ada chip dan kodenya, kemudian kita punya sensornya. Lalu kita modifikasi untuk menyalakan lampu. Sebenarnya bisa juga buat mengaktifkan apa saja. Menyalakan sepeda motor juga bisa. Motor pakai remote bisa, motor sistem sentuh juga bisa. Nah, kita memang menerima pesanan atau orderan dari masyarakat,” terangnya.
Dengan pameran ini, Zulkifli berharap agar masyarakat dapat tersadar dan percaya akan kemampuan para pelajar khususnya siswa SMK. Selain itu, agar masyarakat menghilangkan stigma bahwa siswa SMK sebagai penyumbang pengangguran.
Menurutnya, siswa SMK memang banyak yang tidak bekerja di perusahaan atau di kantor. Tapi siswa SMK bisa membuat lapangan kerja sendiri dengan kemampuan dan pengalaman yang mereka miliki di sekolah.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Robiana Hastawulan menuturkan bahwa ada beberapa sekolah yang memang diundang untuk mengisi pameran hasil karya siswa ini.
“Untuk tingkat SMA yang diundang adalah sekolah yang pernah mengikuti pameran sebelumnya. Harapannya, pameran ini bisa bermanfaat dan turut meramaikan kegiatan Festival Harmoni Budaya Nusantara dan turut melestarikan budaya kita,” ujar Robiana Hastawulan.(yul/adv/disdikbud-kaltim)